close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei di Teheran, Iran, Rabu (1/1). ANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS
icon caption
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei di Teheran, Iran, Rabu (1/1). ANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS
Dunia
Rabu, 08 Januari 2020 19:42

Ayatullah Khamenei: Serangan Iran menampar AS

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei mendesak pasukan AS segera angkat kaki dari Timur Tengah.
swipe

Dalam pidato pada Rabu (8/1), Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menyebut serangan rudal terhadap pangkalan militer di Irak yang menampung pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat sebagai tamparan bagi Washington.

"Dini hari tadi kami 'menampar wajah' mereka," kata Khamenei.

Dia mendesak pasukan AS segera angkat kaki dari Timur Tengah.

"Yang paling penting adalah keberadaan AS di kawasan ini harus berakhir," sambung dia.

Pernyataan Khamenei yang disiarkan di televisi datang beberapa jam setelah serangan yang merupakan tindakan balasan atas pembunuhan jenderal top Iran Qasem Soleimani pada pekan lalu.

Beberapa yang menyaksikan pidato Khamenei memegang foto Soleimani. 

Khamenei menuduh AS menginisiasi perang dan permusuhan terhadap Timur Tengah. Dia pun menegaskan kembali kesiapan Iran untuk menghadapi ancaman Washington.

"Kita bersenjata ... Untuk melawan para penindas di dunia," kata dia.

Dalam pidatonya, Khamenei memuji peran besar Soleimani di kawasan.

"Peran Soleimani, martir kita, sangat berani dan penting," lanjut dia.

Militer Irak mengatakan bahwa Iran meluncurkan 22 rudal pada pukul 01.45 dan 02.15 waktu setempat. Dua dari 17 rudal yang menargetkan pangkalan militer Ain al-Assad di Provinsi Anbar tidak meledak, sementara lima rudal menghantam pangkalan militer di Provinsi Erbil.

Menyusul serangan udara AS yang menewaskan Soleimani pada Jumat (3/1), Khamenei bersumpah akan membalas tindakan Washington.

Soleimani dimakamkan di kuburan khusus martir di kota asalnya, Kerman. Pemakamannya berlangsung pada Rabu usai prosesi tiga hari di mana peti matinya diarak keliling sejumlah kota di seluruh negeri.

Sebelum penguburan sang jenderal, terjadi kerusuhan pada prosesi pemakaman di Kerman dan menewaskan lebih dari 50 orang.

"Saya sangat menyesal atas insiden itu," kata Khamenei. "Saya ingin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban ... Semoga jiwa mereka bergabung dengan jiwa Soleimani."

Menyusul serangan rudal Iran, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa langkah Iran merupakan tindakan proporsional dalam bentuk pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 dari Piagam PBB.

"Kami tidak ingin eskalasi atau perang. Namun, kami akan membela diri terhadap agresi," ujar dia.

Para pejabat AS menuturkan, Soleimani dibunuh karena intelijen mengindikasikan bahwa pasukan di bawah komandonya merencanakan serangan terhadap sasaran AS di Timur Tengah. Namun, mereka tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut. (Al Jazeera)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan