Anggota senior Taliban telah bertemu dengan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan pejabat senior Abdullah Abdullah sebagai upaya untuk membentuk pemerintahan di negara tersebut.
Negosiator Taliban, Anas Haqqani, bertemu dengan Karzai, pemimpin Afghanistan pertama yang didukung Barat setelah penggulingan Taliban pada 2001, dan Abdullah, yang memimpin dewan perdamaian pemerintah, kata kelompok pemantau SITE.
Pihak Taliban dilaporkan berjanji akan membentuk pemerintah yang "berbeda secara positif" dari pemerintahan mereka dua dekade lalu.
Meski begitu, ribuan warga Afghanistan dan warga asing masih berusaha untuk melarikan diri dari negara tersebut karena takut akan catatan pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu oleh Taliban.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, di bawah tekanan dari dalam dan luar negeri atas penanganan penarikan pasukan AS setelah 20 tahun peran, pada Rabu (18/8) mengatakan bahwa beberapa tentara dapat tetap melewati batas waktu 31 Agustus untuk memastikan semua warga AS keluar dari negara itu.
"Jika ada warga Amerika yang tersisa, kami akan tetap tinggal untuk mengeluarkan mereka semua," tutur Biden.
Membela tindakannya yang menarik pasukan AS, Biden mengatakan bahwa dia yakin tidak mungkin bisa meninggalkan Afghanistan tanpa memicu kekacauan.
Namun, Washington menyatakan keprihatinan bahwa Taliban, yang mengambil alih Afghanistan setelah serangan kilat yang berakhir di Kabul pada akhir pekan, telah mengingkari janji untuk memastikan perjalanan yang aman ke bandara bagi warga Afghanistan yang ingin pergi.
Di Uni Emirat Arab (UEA), presiden terguling Ashraf Ghani, yang melarikan diri saat pemberontak mendekati ibu kota, menyatakan bahwa dia mendukung negosiasi antara Taliban dan mantan pejabat tinggi.
Ghani menuturkan, dia sedang dalam mendiskusikan kemungkinannya untuk kembali ke Afghanistan.
Taliban telah membalikkan keadaan sepenuhnya setelah digulingkan dari kekuasaan oleh invasi AS setelah serangan 11 September 2001.
Kelompok tersebut telah berjanji untuk tidak membalas dendam terhadap lawan dan menghormati hak-hak perempuan, tetapi komunitas internasional skeptis atas janji-janji itu.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada Selasa (17/8) mengatakan bahwa rezim baru akan berbeda dari pemerintahan mereka pada 1996-2001.
Media lokal, Afghan News, melaporkan bahwa protes anti-Taliban masih berlangsung di kota timur Jalalabad.
Sementara itu, warga Afghanistan dan orang asing masih berupaya melarikan diri dari negara itu pada Rabu. AS dan sejumlah negara lain meningkatkan evakuasi melalui pesawat dari Kabul.