close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tsunami di Tonga. Foto  Tangkapan Layar Twitter/@sakakimoana
icon caption
Tsunami di Tonga. Foto Tangkapan Layar Twitter/@sakakimoana
Dunia
Kamis, 20 Januari 2022 12:02

Bantuan tiba di Tonga, saluran telepon dipulihkan

Pesawat Australia yang sarat dengan pasokan bantuan kemanusiaan juga menyemprotkan air untuk membantu menghilangkan abu dari landasan pacu.
swipe

Bantuan mulai tiba di Tonga setelah hampir sepekan negara di Kepulauan Pasifik tersebut dilanda tsunami dan letusan gunung berapi. Bantuan tiba seiring dibukanya sejumlah bandara dan saluran telepon yang mulai dipulihkan.

Dikutip dari Reuters, Kamis (20/1) pesawat yang membawa pasokan bantuan datang dari Australia dan Selandia Baru. Pasifik juga akhirnya melakukan kontak dengan seluruh dunia setelah terputus selama lima hari.  

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan sebuah pesawat Angkatan Udara Australia yang sarat dengan pasokan bantuan kemanusiaan juga menyemprotkan air untuk membantu menghilangkan abu dari landasan pacu. Menteri luar negeri Selandia Baru mengatakan angkatan udaranya juga telah mengirim pesawat Hercules dari Auckland, yang akan mendarat di ibukota Tonga Nuku'alofa Rabu sore waktu Selandia Baru.

"Pesawat ini membawa bantuan kemanusiaan dan pasokan bantuan bencana, termasuk wadah air, perlengkapan untuk tempat penampungan sementara, generator, peralatan kebersihan untuk keluarga, dan peralatan komunikasi," kata Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta dalam sebuah pernyataan resmi. Saat ini Tonga dinyatakan sebagai negara yang bebas dari Covid-19 dan personel bantuan justru dikhawatirkan membawa virus itu ke sana.

Ledakan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai pada hari Sabtu telah menewaskan sedikitnya tiga orang, mengirim gelombang tsunami bergulir di seluruh pulau, merusak desa-desa, resor, dan banyak bangunan, serta merobohkan komunikasi untuk negara berpenduduk sekitar 105.000 orang itu. 

Saluran telepon ke dunia luar bisa terhubung kembali secara bertahap mulai Rabu malam meskipun layanan internet belum bisa pulih. Saat ini orang-orang Tonga juga khawatir akan kehabisan air minum. Setiap rumah di Tonga sebenarnya memiliki tangki penampung air namun kini dipenuhi debu sehingga tidak aman untuk menyimpan air minum.

Seorang wartawan yang tinggal di Nuku'alofa, Marian Kupu mengatakan saat ini pemerintah juga telah meninjau Tonga bagian barat yang memiliki kerusakan sangat parah. “Kami tidak mengharapkan lebih banyak kematian dari tiga korban yang telah teridentifikasi, tetapi pemerintah saat ini sedang memeriksanya,” kata dia.

Selandia Baru mengirim dua kapal yang salah satunya membawa 250.000 liter air dan peralatan desalinasi –membuat air laut menjadi tawar dan bisa diminum- yang akan mampu menghasilkan 70.000 liter per hari. Australia juga terbang dengan peralatan desalinasi, tempat tinggal, dapur, dan penyapu untuk membantu membersihkan landasan pacu di bandara.

Orang-orang Tonga di luar negeri dengan panik menghubungi keluarga untuk memastikan mereka aman. "Ada desahan lega karena kami dapat berkomunikasi dengan orang yang kami cintai. Kami bernapas dan tidur sedikit lebih baik," kata John Pulu, seorang tokoh televisi dan radio Tonga yang berbasis di Auckland.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan