Serial Star Wars tampaknya belum pudar dimakan zaman. Baru diputar pada akhir pekan lalu di Amerika Serikat (AS) dan Kanada, Star Wars: The Last Jedi, langsung meraup keuntungan sebesar US$220 juta. Angka ini adalah debut terbesar kedua Star Wars setelah The Force Awakens pada 2015.
Film blockbuster Disney itu menjadi film keempat yang dibuka di atas US$ 200 juta. Selain The Force Awakens yang mencatat debut US$ 248,8 juta, film lainnya adalah The Avengers dengan kisaran US$ 207,4 juta dan Jurassic World sebesar US$ 208,8 juta.
Angka itu masih ditambah dengan keuntungan yang diraup Star Wars Episode VIII itu di pasar global. Menurut catatan Walt Disney, film ini telah meraih pemasukan US$230 juta dari 54 pasar global. Angka ini sepertinya bakal bertambah karena China, pasar film terbesar kedua, baru akan memutar film ini pada 5 Januari nanti. Artinya, dalam waktu sepekan film yang dibintangi Mark Hamill ini sudah meraup total US$450 juta.
Dengan pembukaan US$450 juta di pasar global, Star Wars: The Last Jedi menjadi film kelima terlaris sepanjang zaman. Empat film lainnya adalah Fate of the Furious, Star Wars: The Force Awakens, Jurassic World dan Harry Potter and the Deadly Hallows Part 2.
"Menyaksikan film The Last Jedi di bioskop, akan mendapatkan adegan-adegan yang mengejutkan. Merupakan sesuatu yang tidak dapat Anda dapatkan di rumah melalui layar televisi," kata Paul Dergarabedian, senior media analyst comScore seperti dilansir Associated Press.
Menurut dia, Rian Johnson sebagai sutradara telah membuat film yang menampilkan pengalaman bioskop dengan cara yang benar-benar brilian.
Debut cemerlang The Last Jedi ini juga mencerahkan Hollywood yang sebelumnya berkinerja lesu. Menurut comScore, industri ini turun sekitar 3,9% dari tahun lalu sebelum pekan ini. Kini, penurunan berkurang hingga menjadi 2,9% dibandingkan 2016. Dergarabedian memperkirakan industri Hollywood akan turun sekitar 2% dengan nilai sedikit di atas US$11 miliar dalam penjualan tiket.