PBB memperingati Hari Samudra, di tengah laporan paus dan sejumlah spesies laut lainnya yang mati usai makan sampah plastik, Jumat (8/6).
Tema peringatan tahun ini berpusat pada pencegahan polusi plastik dan mendorong terciptanya samudra yang sehat, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menambahkan, "Kita harus bekerja secara perorangan dan kelompok, guna menyetop polusi, termasuk polusi plastik." "Tindakan dimulai di rumah dan bersuara lebih lantang dengan kata-kata," kata Guterres, sebagaimana dilaporkan Xinhua--yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu (9/6)pagi.
Menurutnya, ia akan membawa pesannya ke pertemuan puncak G-7 pada akhir pekan ini di Quebec, Kanada. tempat itu sekaligus lokasi di mana ia berjanji akan mendesak semua pemerintah, agar berbuat lebih banyak untuk memerangi masalah itu.
PBB bermaksud memelopori 'perang sampah' ini dengan memberi contoh. Dari situ, sebanyak 30 lembaga kemudian mengimitasi langkah PBB, dalam mengakhiri penggunaan plastik sekali-pakai.
Ancaman sampah ini sendiri memang tak main-main. Pekan lalu, satu paus muda yang kelaparan ditemukan tewas di lepas pantai Thailand Selatan. Meskipun ada upaya untuk menyelamatkan mamalia laut tersebut oleh dokter hewan, tapi paus itu tetap mati, dilansir dari sejumlah laporan yang beredar.
Pada penghujung Februari, beberapa ilmuwan di Spanyol menemukan 17 kilogram plastik di dalam ikan paus "sperm" muda yang telah dihanyutkan ombak ke pantai. Mereka menduga sampah plastik juga membunuh paus itu.