Barbados secara resmi menjadi negara republik Selasa (30/11) dini hari waktu setempat, dengan melantik presiden sebagai kepala negara menggantikan Ratu Elizabeth II.
Mantan Gubernur Jenderal Barbados Sandra Mason dilantik sebagai presiden bertepatan dengan peringatan kemerdekaan ke-55 negara di Pulau Karibia itu dari Inggris. Sandra Mason terpilih sebagai presiden, yang selama ini dijabat oleh Ratu Elizabeth dari kerajaan Inggris. Mason terpilih pada Rabu (20/10) malam, dengan meraih dua pertiga suara dari sesi gabungan Dewan Majelis dan Senat.
VOA menyebutkan, penyerahan kekuasaan itu dilakukan sebulan setelah parlemen bekas jajahan Inggris yang pernah dijuluki Little England itu memilih presiden pertamanya. Ribuan orang menonton acara peresmian hingga larut malam di televisi, mendengarkannya di radio, atau melihatnya secara langsung di alun-alun rakyat di mana patung seorang penguasa Inggris yang terkenal disingkirkan di tengah dorongan dunia untuk menghapus simbol-simbol penindasan.
Setahun sebelumnya, Barbados juga memilih Perdana Menteri Mia Mottley yang telah mendeklarasikan negaranya akan sepenuhnya meninggalkan masa lalu kolonial.
Tamu paling terkenal, Pangeran Charles, tiba hari Minggu di Barbados, untuk mengikuti acara peresmian itu. Barbados perlahan-lahan menjauhkan diri dari masa lalu kolonialnya setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada November 1966.
Negara pulau berpenduduk lebih dari 300.000 orang itu adalah salah satu negara terkaya di Karibia. Negara itu sangat bergantung pada industri pariwisata, manufaktur, dan keuangan.