Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akhirnya angkat bicara mengenai ucapan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov yang menudingnya mirip dengan pimpinan Nazii, Adolf Hitler.
Zelensky menyebut, Lavrov tidak mempelajari apapun dari perang dunia II. Dia pun tak menerima tudingan Lavrov atas dirinya.
"Saya tidak punya kata-kata. Tidak ada yang mendengar penolakan atau pembenaran dari Moskow. Yang kami dapatkandari sana hanyalah keheningan. Ini berarti kepemimpinan Rusia telah melupakan semua pelajaran perang dunia kedua atau mungkin mereka tidak pernah mempelajari itu," tutur Zelensky seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/5).
Sementara, Komisioner Anti-Semitisme Jerman, Felix Klein, turut memberikan pandangannya atas tudingan terhadap Zelensky itu. Dia menyatakan, tuduhan itu tidak masuk akal dan ucapan itu menjadi sebuah olok-olokan bagi korban kekerasan Nazi.
"Tanpa malu-malu ia menghadapi tidak hanya orang Yahudi, tetapi public internasional dengan anti-semitisme terbuka," ujar dia.
Untuk diketahui, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Minggu mengatakan bahwa fakta bahwa presiden Ukraina adalah orang Yahudi tidak bertentangan dengan klaim Moskow bahwa pihaknya meluncurkan invasi untuk "mendenazifikasi" negara itu. Kata Lavrov, "bahkan Hitler pun memiliki darah Yahudi."
Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Italia Zona Bianca, Lavrov ditanya bagaimana Presiden Rusia Vladimir Putin dapat mengklaim bahwa dia mencoba untuk "mendenazifikasi" Ukraina ketika Volodymyr Zelensky, presiden yang dipilih secara demokratis di negara itu, adalah orang Yahudi.
“Jadi kenapa jika Zelensky adalah orang Yahudi? Fakta tersebut tidak meniadakan unsur Nazi di Ukraina. Saya percaya bahwa Hitler juga memiliki darah Yahudi,” kata Lavrov, menambahkan bahwa “beberapa antisemit terburuk adalah orang Yahudi.”
Kepala museum Holocaust Yad Vashem Israel Dani Dayan mengutuk pernyataan Lavrov yang datang pada minggu yang sama ketika Israel memperingati Holocaust, menyebut kata-katanya "salah, delusi dan berbahaya, dan layak untuk dikutuk."