Kekacauan saat perayaan Halloween di Seoul Korea Selatan menewaskan sedikitnya 149 orang dan melukai 65 lainnya. Petaka itu terjadi setelah kerumunan besar yang merayakan Halloween itu memasuki gang di kawasan kehidupan malam.
Sembilan belas dari yang terluka berada dalam kondisi serius dan menerima perawatan darurat, kata para pejabat, seraya menambahkan jumlah korban tewas bisa meningkat.
Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan Covid dan jarak sosial.
Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.
Beberapa saksi menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan gelisah saat malam semakin larut. Insiden itu terjadi sekitar pukul 10:20 malam (1320 GMT).
"Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban," kata Choi. Banyak dari mereka yang terbunuh berada di dekat klub malam.
Banyak dari korban adalah wanita berusia dua puluhan, kata Choi.
Kekacauan
Saksi mata menggambarkan adegan kacau beberapa saat sebelum petaka. Para polisi yang berusaha mengamankan acara Halloween itu kadang-kadang mengalami kesulitan mengendalikan kerumunan.
Moon Ju-young, 21, mengatakan ada tanda-tanda masalah yang jelas di gang-gang sebelum insiden itu. "Setidaknya lebih dari 10 kali ramai dari biasanya," katanya.
Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring itu berdesak-desakkan dan tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi mencoba menarik mereka untuk bebas.
Choi, kepala pemadam kebakaran distrik Yongsan, mengatakan semua korban tewas kemungkinan besar akibat kecelakaan di satu gang sempit itu.
Rekaman lain menunjukkan adegan kacau petugas pemadam kebakaran dan warga merawat puluhan orang yang tampaknya tidak sadarkan diri.
Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata mengatakan orang-orang terus berduyun-duyun ke gang sempit yang sudah penuh sesak, ketika orang-orang di atas jalan yang miring itu jatuh, membuat orang-orang di bawah mereka terguling-guling di atas yang lain.
Seorang wanita yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan dia adalah ibu dari seorang yang selamat mengatakan putrinya dan yang lainnya terjebak selama lebih dari satu jam sebelum ditarik dari kerumunan orang di gang.
Seorang saksi mata mengatakan kamar mayat darurat didirikan di sebuah gedung yang berdekatan dengan tempat kejadian. Sekitar empat lusin mayat kemudian dibawa dengan tandu beroda dan dipindahkan ke fasilitas pemerintah untuk mengidentifikasi para korban, menurut saksi.
Bencana paling mematikan sejak 2014
Distrik Itaewon populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan ekspatriat, lusinan bar dan restorannya dikemas pada hari Sabtu untuk Halloween setelah bisnis mengalami penurunan tajam selama tiga tahun pandemi.
"Anda akan melihat kerumunan besar saat Natal dan kembang api ... tapi ini beberapa kali lipat lebih besar dari semua itu," kata Park Jung-hoon, 21, kepada kantor berita Reuters dari tempat kejadian.
Dua orang asing termasuk di antara yang tewas, dan yang lainnya dipindahkan ke rumah sakit terdekat.
Bencana tersebut termasuk yang paling mematikan di negara itu sejak tenggelamnya feri Sewol tahun 2014 yang menewaskan 304 orang, terutama siswa sekolah menengah.