Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengadakan pertemuan tatap muka dengan High Representative (HRVP) of the Union for Foreign Affairs and Security Policy European Union, Josep Borrell Fontelles, pada Rabu (2/6). Keduanya membahas kerja sama ekonomi, isu kelapa sawit, hingga upaya penanggulangan bersama pandemi Covid-19.
"Uni Eropa (UE) adalah salah satu mitra penting Indonesia. Pada 2020, Uni Eropa merupakan mitra dagang ketiga terbesar dengan nilai US$25,5 miliar," sebut Retno dalam sesi pengarahan media usai pertemuan.
Lebih lanjut, dia menuturkan, Uni Eropa juga merupakan investor terbesar keenam dengan nilai US$1,9 miliar dalam hampir 7.000 proyek.
Dalam pertemuan bilateral dengan HRVP Fontelles itu, Retno menyebut, keduanya berkomitmen untuk terus mendorong nilai multilateralisme, khususnya dalam mengatasi pandemi Covid-19.
"Kita sepakat, dalam situasi dunia yang penuh tantangan ini, kerja sama dan kolaborasi menjadi penting artinya," tuturnya.
UE dan Indonesia sepakat untuk terus memberikan dukungan bagi akses vaksin yang adil melalui fasilitas multilateral, COVAX Facility.
Selain itu, Retno juga mendorong kerja sama Indonesia-UE dan ASEAN-UE untuk membangun ketahanan kesehatan di kawasan melalui penguatan sistem dan kapasitas kesehatan serta penguatan mekanisme kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi di masa mendatang.
Selain itu, Retno dan HRVP Fontelles juga mendorong kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
"Kerja sama ekonomi dan perdagangan yang adil, tidak diskriminatif, dan terbuka akan membantu percepatan pemulihan ekonomi," sebutnya.
Terlebih lagi, kedua pihak turut mendiskusikan isu kelapa sawit Indonesia.
"Permintaan Indonesia sederhana, agar kelapa sawit kita diperlakukan secara adil," tegas Retno. "Saya sampaikan keseriusan pemerintah untuk menghasilkan kelapa sawit secara berkelanjutan dan terus memperkuat ISPO."