Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin (24/5) mengecam upaya pembajakan pesawat Ryanair oleh Belarusia.
Langkah itu dilakukan oleh pihak Belarusia demi menangkap seorang jurnalis pro-oposisi. Biden menyebutnya sebagai penghinaan langsung terhadap norma-norma internasional dan menyebutnya sebagai insiden yang keterlaluan.
Biden membuat pernyataan tersebut dan menyerukan dilakukannya penyelidikan internasional ketika Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Belarusia.
Sanksi Uni Eropa mencakup pelarangan terhadap maskapai penerbangan Belarusia untuk menggunakan wilayah udara dan bandara di 27 negara anggotanya sebagai reaksi atas pembajakan Ryanair yang terbang menuju Lituania pada Minggu (23/5).
Penerbangan itu berasal dari Yunani, tetapi terpaksa mendarat di Minsk.
Biden dalam pernyataannya juga menyatakan kemarahan atas pernyataan video dari Roman Pratasevich, yang menjalankan aplikasi populer yang memainkan peran kunci dalam membantu mengatur protes besar-besaran terhadap pemimpin otoriter Belarusia, Presiden Alexander Lukashenko.
Dalam video tersebut, Pratasevich mengatakan bahwa perlakuannya yang dia terima dalam tahanan sudah sesuai dengan hukum. Ia menambahkan, pihaknya memberikan bukti kepada penyidik tentang pengorganisasian kerusuhan massal.
"Insiden keterlaluan ini dan video yang tampaknya dibuat oleh Pratasevich di bawah tekanan adalah serangan yang memalukan terhadap perbedaan pendapat politik dan kebebasan pers," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa AS bergabung dengan negara-negara di seluruh dunia untuk menyerukan pembebasan Pratasevich.
"AS juga menyerukan pembebasan ratusan tahanan politik yang ditahan secara tidak adil oleh rezim Lukashenko," lanjut Biden.
Secara terpisah, Gedung Putih mengatakan bahwa penasihat keamanan nasional Jake Sullivan pada Senin berbicara dengan pemimpin oposisi Belarusia, Svyatlana Tsikhanouskaya.
Sullivan mengatakan kepada pemimpin oposisi bahwa AS sedang berkoordinasi dengan Uni Eropa dan sekutu serta mitra lainnya untuk meminta pertanggungjawaban rezim Lukashenko.
Dua senator AS mendesak pemerintahan Biden untuk melarang maskapai penerbangan AS memasuki wilayah udara Belarusia karena insiden tersebut.
"Kita harus melindungi penumpang yang tidak bersalah dari rezim yang lalim dan berdiri dalam solidaritas dengan para pembangkang yang menjadi sasaran," kata sejumlah senator AS dalam pernyataan bersama.
AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada pejabat Belarusia di tengah protes yang berlangsung selama berbulan-bulan, yang dipicu oleh terpilihnya kembali Lukashenko untuk masa jabatan keenam dalam pemungutan suara pada Agustus 2020. Oposisi menolak hasil tersebut atas alasan kecurangan.
Lebih dari 34.000 orang telah ditangkap di Belarusia sejak itu dan ribuan lainnya terluka dalam protes massal.
"Saya memuji keberanian dan tekad rakyat Belarusia yang memperjuangkan hak-hak dasar, termasuk jurnalis seperti Roman Pratasevich dan para pemimpin oposisi seperti Svyatlana Tsikhanouskaya dan suaminya, Syarhey Tsikhanouski," kata Biden dalam pernyataannya. "Amerika Serikat akan terus mendukung rakyat Belarusia dalam perjuangan mereka."
Pratasevich adalah salah satu pendiri saluran aplikasi messaging Nexta, yang memainkan peran penting dalam membantu mengatur protes anti-Lukashenko.