Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis (20/5) mengatakan, AS menyambut baik perjanjian gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza.
Dia menekankan, AS akan terus mendukung Israel dari segi bantuan militer.
"AS sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu oleh Hamas dan kelompok teroris berbasis Gaza lainnya yang telah merenggut nyawa warga sipil yang tidak bersalah," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih di Washington.
Lebih lanjut, Biden menuturkan bahwa pertempuran antara Israel dan Hamas telah mengakibatkan kematian tragis begitu banyak warga sipil, termasuk anak-anak.
"Saya mengirimkan belasungkawa yang tulus kepada semua keluarga, Israel dan Palestina, yang telah kehilangan orang yang dicintai," sambungnya.
Dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis, Biden mengatakan dia memuji Israel karena mengakhiri konflik segera setelah 11 hari pertempuran.
Biden menyatakan, telah berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebagai bagian dari keterlibatan diplomatik yang intens AS.
Selain itu, dia juga berterima kasih kepada rakyat Mesir atas peran mereka dalam menengahi perjanjian tersebut.
Biden mengatakan, AS akan bekerja dengan PBB dan organisasi internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat bagi rakyat Gaza.
"Kami akan melakukan ini dalam kemitraan penuh dengan Palestina, bukan Hamas, dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya," tegas Biden.
Selebihnya, Biden meyakini bahwa Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dengan aman dan menikmati kebebasan, kemakmuran, serta demokrasi yang setara.
Israel dan Hamas menyetujui usulan gencatan senjata oleh Mesir yang akan berlaku Jumat (20/5) pukul 02.00 waktu setempat di Jalur Gaza.
Kantor Perdana Menteri Netanyahu mengumumkan, kabinet keamanannya telah memberikan suara bulat untuk gencatan senjata secara timbal balik dan tanpa syarat.
Sebelumnya, seorang pejabat Hamas mengatakan gencatan senjata akan saling menguntungkan bagi kedua pihak yang berselisih.
"Palestina akan mematuhi perjanjian ini selama pendudukan (Israel) melakukan hal yang sama," kata Taher al-Nono, penasihat media untuk kepala Hamas Ismail Haniyeh.
Mesir telah memerintahkan dua delegasi keamanan ke Israel dan Palestina untuk bekerja demi menegakkan gencatan senjata.
Biden sebelumnya telah mendesak Netanyahu untuk mengurangi ketegangan dalam konflik di Jalur Gaza dalam panggilan telepon pada 19 Mei. Kedua pemimpin berbicara enam kali selamaa 11 hari pertempuran antara Israel dan Hamas.