Demokrasi AS, hampir dua tahun lalu. baru saja memberikan cerminan sempurna dari negara terpolarisasi yang tidak mempercayai para pemimpinnya dan tidak siap untuk bersatu di kepemimpinan yang baru.
Memberi orang Amerika dua tahun lagi untuk secara kolektif memutuskan apa yang sebenarnya mereka inginkan dengan kemungkinan mengantarkan pemerintahan yang terpecah. Pasti akan sengit. Hal itu akan mencegah Demokrat atau Republik dari rekayasa perubahan ideologis besar. Sekaligus juga mengacak-acak medan pemilihan presiden awal 2024, dengan Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump, yang keduanya bergerak menuju kampanye baru yang tampaknya tidak diinginkan oleh sebagian besar warga negara.
Hasil pemilu menimbulkan pertanyaan baru menuju kampanye di Gedung Putih berikutnya mengenai prospek Trump dan Biden. Obsesi Trump dengan mempromosikan kandidat yang kacau dalam citranya, mungkin sekali lagi akan menghancurkan peluang pemimpin minoritas Senat Mitch McConnell.
Biden, sementara itu, tampak luar biasa optimistis.
Presiden Joe Biden mengatakan Demokrat memiliki "malam yang kuat" dan dia berencana untuk tidak mengubah apa pun tentang pendekatannya, meskipun menghadapi kemungkinan pemerintahan yang terbagi di ibu kota negara.
“Saya siap untuk bekerja dengan rekan-rekan Republik saya,” kata Biden saat konferensi pers pascapemilihan Rabu. “Rakyat Amerika telah menjelaskan bahwa mereka mengharapkan Partai Republik untuk bekerja dengan saya juga," kata dia lagi.
Dia menepis kekhawatiran bahwa Partai Republik, yang berada di jalur untuk mengambil kendali DPR, akan menyelidiki pemerintahan dan keluarganya.
Gedung Putih mengatakan pada Rabu malam, bahwa Biden telah berbicara melalui telepon dengan Kevin McCarthy, yang akan menjadi ketua DPR jika Partai Republik memenangkan mayoritas.
Dalam komentar publik pertamanya sejak pemungutan suara berakhir, Biden menyebut partainya masih memiliki jalur potensial untuk memegang kendali Senat, yang akan mempertahankan kemampuannya untuk mencalonkan hakim federal dan pejabat administrasi.
“Sementara pers dan para pakar memprediksi gelombang merah raksasa, itu tidak terjadi,” kata Biden.
Sumber: CNN/AP