Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki pada Senin (21/6) menyatakan bahwa saat ini belum ada rencana bagi Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk bertemu dengan presiden baru iran, Ebrahim Raisi.
Raisi, seorang pengkritik keras Barat, akan mengambil alih Iran dari mantan Presiden Hassan Rouhani pada 3 Agustus setelah memenangkan pilpres pekan lalu.
Dalam konferensi pers pada Senin, Raisi menyatakan bahwa dia mendukung pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015 dengan Washington tetapi menolak untuk mengadakan pertemuan pribadi dengan Biden.
Psaki kemudian pada Senin menuturkan bahwa tidak ada yang berubah karena Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei tetap menjadi pembuat keputusan utama di Teheran.
"Kami saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran atau rencana untuk bertemu di tingkat pemimpin," katanya kepada wartawan. "Pandangan kami adalah bahwa pengambil keputusan di sini adalah Pemimpin Tertinggi."
Psaki menambahkan, para perunding telah menyelesaikan putaran keenam pembicaraan tentang bagaimana Iran dan AS dapat kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015.
Dia menyatakan bahwa AS tidak dapat memprediksi kapan atau apakah kesepakatan akan tercapai.
Pembicaraan putaran keenam di Wina antara Iran dan kekuatan dunia akan berakhir pada Minggu (27/6).
Mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik Washington dari perjanjian nuklir dengan Iran pada 2018, kemudian melanjutkan untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran.
Lebih lanjut, Psaki menyatakan bahwa AS tetap mendesak pemerintah Iran untuk meningkatkan penghormatan terhadap hak asasi mansuia.
"Terlepas dari siapa yang berkuasa, kami sangat mendesak Iran untuk membebaskan tahanan politik, meningkatkan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan mendasar bagi semua warga Iran," tutur Psaki. (Reuters dan Anadolu Agency)