Pemimpin spiritual di Nepal bernama Ram Bahadur Bomjan ditangkap polisi setempat atas tuduhan pelecehan seksual. Padahal, para pengikutnya menganggap Ram adalah reinkarnasi Buddha.
Ram Bahadur Bomjan, yang populer dengan julukan 'Bocah Buddha' ditangkap pada Selasa malam saat "melarikan diri. Ia disebut bertanggung jawab dalam kasus eksploitasi seksual terhadap anak di bawah umur".
Surat perintah penangkapan terhadapnya dikeluarkan pada tahun 2020, menurut pernyataan tersebut, "dalam kasus pelecehan seksual terhadap seorang gadis di bawah umur", yang diduga tinggal sebagai biarawati di ashramnya di distrik Bara, selatan ibu kota Kathmandu.
Seperti dikutip CNN, berdasarkan informasi yang diperoleh, polisi mengatakan mereka melacak pria berusia 34 tahun itu hingga ke pinggiran Kathmandu dan "menangkapnya ketika dia mencoba melarikan diri", tambah pernyataan itu.
Mereka mengatakan mereka juga menyita lebih dari selusin ponsel, lima laptop dan tablet, dan lebih dari US$200.000 dalam mata uang Nepal dan asing di rumahnya.
Hal ini terjadi hampir dua dekade setelah ia pertama kali mendapat perhatian internasional.
Pada tahun 2005, pada usia 15 tahun, ia mengasingkan diri ke hutan untuk berdoa selama 10 bulan, media lokal melaporkan pada saat itu.
Pengikutnya pernah menyatakan bahwa dia melakukannya tanpa makanan, tidur atau air.
Klaim tersebut tidak pernah diverifikasi secara independen, namun hal ini membuat beberapa orang memujinya sebagai reinkarnasi Siddhartha Gautama, yang lahir di Nepal sekitar 2.500 tahun yang lalu, dan kemudian dikenal sebagai Buddha, yang berarti "yang tercerahkan".
Julukan Bomjan yang disebut "Anak Budha" membantu meningkatkan ketenarannya, ketika ribuan orang dari seluruh negeri dan negara tetangga India melakukan perjalanan untuk menemuinya saat dia berada di hutan.
Bomjan mulai berkhotbah sekitar dua tahun kemudian dan menarik sekitar 3.000 orang pada khotbah pertamanya, menurut situs webnya.
Dia dan para pendukungnya kemudian mendirikan jaringan ashram di seluruh Nepal yang didedikasikan untuk ajarannya.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, Bomjan dirundung tuduhan melakukan kesalahan.
Ashramnya digerebek pada tahun 2019 saat menyelidiki hilangnya empat pengikutnya.
Polisi pada hari Rabu mengatakan "penyelidikan dan penggeledahan lebih lanjut sedang dilakukan terhadap para pengikut yang menghilang dari ashram Bomjan pada berbagai waktu."
Tuduhan pelecehan seksual tersebut berkaitan dengan seorang biarawati, yang pada tahun 2018 secara terbuka menuduhnya memperkosanya di salah satu ashramnya ketika dia masih di bawah umur.
Pada saat itu, pejabat di Bodhi Shrawan Dharma Sangha – organisasi yang mengelola ashram Bomjan – membantah tuduhan pemerkosaan dalam konferensi pers, dan menyebutnya “sepenuhnya dibuat-buat”.(9news,cnn)