Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun meninggal pada akhir pekan setelah disengat ubur-ubur kotak saat berenang di pantai di pulau Ko Pha Ngan di Thailand.
Petugas medis yang tiba di pantai Hat Rin mencoba menyelamatkan anak itu, yang keluarganya telah tinggal di pulau itu selama beberapa tahun, tetapi tidak dapat menyelamatkannya dari racun yang mematikan.
Pihak berwenang Thailand telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut. Konsulat Jenderal Israel untuk negara Asia Selatan itu mengatakan para pejabat telah melakukan kontak dengan ayah anak laki-laki itu.
Pejabat setempat percaya bocah itu disengat oleh ubur-ubur kotak atau tawon laut.
Racun kedua invertebrata - sering digambarkan sebagai makhluk paling berbisa di dunia - sangat kuat dan sangat mematikan bagi manusia, menyerang langsung ke jantung dan sistem peredaran darah. Racun mereka bisa membunuh manusia dewasa dalam waktu dua sampai lima menit.
Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Thailand Varawut Silpa-arch menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan mengatakan bahwa insiden itu akan diperiksa untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Pemerintah setempat memasang jaring di dekat garis pantai untuk mencegah ubur-ubur yang mematikan agar tidak terlalu dekat dengan pantai.
Seorang turis wanita asal Jerman juga menjadi korban sengatan ubur-ubur kotak pada 2015. Ia disengat saat berenang di malam hari di Pantai Koh Samui. Temannya juga menjadi korban namun nyawanya masih bisa diselamatkan. Tercatat kejadian sengatan ubur-ubur kotak itu adalah kali ketiga dalam rentang waktu 14 bulan.
Ketika itu pun polisi menyatakan akan mencari solusi untuk menghindari jatuh korban di kemudian hari. Dan masalah yang ditemui saat itu adalah, para pengusaha resor tepi pantai enggan memasang tanda peringatan bahaya ubur-ubur karena takut jumlah wisatawan berkurang. (ynetnews)