Dua bom meledak di sebuah kota di Filipina Selatan pada Senin (24/8). Sumber militer dan polisi menyatakan ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai puluhan lainnya.
Bom pertama meledak sekitar tengah hari waktu setempat di sepanjang jalan utama di Kota Jolo, Provinsi Sulu, sekitar 1.000 kilometer selatan dari Ibu Kota Manila.
Komandan Militer Regional Letnan Jenderal Corleto Vinluan menuturkan, setidaknya lima tentara dan empat warga sipil tewas dalam ledakan pertama itu.
Laporan awal militer menyebut, sumber ledakan pertama adalah bom rakitan yang dipasang di sepeda motor yang diparkir. Sedangkan ledakan kedua, merupakan bom bunuh diri, dilakukan oleh seorang wanita. Bom tersebut meledak tidak lama setelah ledakan pertama, saat polisi memblokir daerah di sekitar.
Akibat ledakan kedua, pengebom dan seorang tentara tewas, serta beberapa orang di sekitarnya terluka. Bom ketiga yang gagal meledak dilaporkan ditemukan di sebuah pasar umum.
Hampir 40 tentara, polisi, dan warga sipil terluka dalam ledakan tersebut. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Jolo dianggap sebagai kubu bagi militan Abu Sayyaf, sebuah kelompok yang telah berjanji setia kepada ISIS. Dalam beberapa tahun terakhir, Abu Sayyaf menjadi dalang atas sejumlah serangan bom, penculikan, dan pembunuhan di Filipina. (Deutsche Welle)