close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PM Inggris Boris Johnson. Foto Reuters
icon caption
PM Inggris Boris Johnson. Foto Reuters
Dunia
Selasa, 22 Februari 2022 14:19

Boris Johnson umumkan berakhirnya pembatasan Covid-19 di Inggris

Berakhirnya pembatasan di Inggris akan dilakukan secara bertahap berdasarkan persetujuan bersama parlemen.
swipe

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan rencana untuk mengakhiri aturan isolasi dan uji usap 
(swab test) cuma-cuma Covid-19 di negara tersebut. Rencana itu disampaikan dalam perundingan parlemen, Senin (21/2), tepat sehari setelah ratu Inggris Elizabeth dinyatakan positif Covid-19. Hidup bersama dengan Covid-19 akan diterapkan di semua negara bagian termasuk Inggris, Skotlandia, dan Wales.

Seperti dikutip CNN Selasa (22/2), meskipun ada rencana berakhirnya pembatasan Covid-19 di Inggris, para pejabat menjelaskan bahwa pandemi belum berakhir. Pemerintah akan terus memantau varian baru yang mungkin saja lebih berbahaya.

"Hari ini bukan hari kita bisa menyatakan kemenangan atas Covid, karena virus ini tidak akan hilang. Namun, ini adalah hari ketika semua upaya dalam dua tahun terakhir akhirnya memungkinkan kita untuk melindungi diri kita sendiri sambil memulihkan kebebasan kita secara penuh," kata Johnson.

Johnson membuka pernyataan dalam pidatonya dengan berharap Ratu cepat pulih dari Covid-19. Dia mengatakan kejadian itu adalah pengingat bahwa virus belum hilang. Kendati demikian, Johnson menambahkan sudah waktunya beralih dari tanggung jawab pemerintah dengan menegakkan aturan kepada tanggung jawab pribadi.

Berakhirnya pembatasan di Inggris akan dilakukan secara bertahap berdasarkan persetujuan bersama parlemen. Persyaratan hukum untuk mengisolasi diri setelah dinyatakan positif Covid-19 akan berakhir pada 24 Februari, meskipun saran pemerintah bahwa setiap orang tetap harus mengisolasi diri setelah dinyatakan positif Covid-19 akan tetap berlaku. 

Kontak erat yang telah divaksinasi tidak diwajibkan untuk melakukan tes PCR dan mengisolasi diri. Sementara kontak erat yang belum divaksinasi juga tidak akan terikat oleh hukum untuk melakukan isolasi mandiri. Pelacakan kontak erat sendiri akan dibatasi. Pekerja juga tidak akan diminta untuk memberi tahu atasan jika mereka telah dites dan dinyatakan positif.

Per 24 Maret mendatang pemerintah akan mulai menghapus bantuan keuangan untuk mereka yang tidak dapat bekerja karena positif Covid-19. Pada 1 April pemerintah tidak akan lagi menyediakan tes cepat gratis untuk umum. Tes gratis hanya akan menyasar kelompok-kelompok rentan tertarget seperti penghuni rumah sakit dan panti jompo yang rawan terhadap virus.

Johnson menambahkan jika Inggris sudah sampai pada titik ini, pemerintah tidak lagi mengharuskan orang untuk membawa sertifikasi status Covid-19 di dalam negeri. Banyak anggota parlemen dari partai Konservatif sangat tidak nyaman dengan gagasan paspor vaksinasi.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan