Indonesia mengontak langsung Menlu Arab Saudi untuk memprotes cuitan Dubes Osama Suhaibi yang menyebut Nahdlatul Ulama (NU) ormas sesat.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan hubungan Indonesia dengan Arab Saudi tetap baik setelah protes Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Hal itu menyusul cuitan Duta Besar Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengenai NU.
Kesalahan Osama menyebut NU sebagai ormas sesat dalam akun twitternya, telah dibahas oleh Menlu Retno dan Menlu Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir melalui sambungan telepon pada Selasa (4/12).
"Dalam pembicaraan kemarin Menlu Saudi Arabia menekankan negaranya tidak memiliki kebijakan dan tidak akan menoleransi intervensi terhadap urusan dalam negeri sebuah negara," ujar Menlu Retno kepada sejumlah media di Nusa Dua, Rabu (5/12) malam.
Mengingat hubungan dan komunikasi yang baik antara Indonesia dan Arab Saudi, tindakan Osama sangat disesalkan karena tidak tepat dan tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik.
"Apalagi dilakukan di sebuah negara yang bersahabat dengan Arab Saudi seperti Indonesia," kata Menlu Retno.
Kementerian Luar Negeri telah secara resmi memanggil Wakil Dubes atau Kuasa Usaha Sementara Arab Saudi di Jakarta untuk mengklarifikasi pernyataan pada akun twitter Osama. Dubes Osama sendiri sampai saat ini masih berada di Arab Saudi.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan Dubes Osama telah mencampuri urusan politik Indonesia lewat cuitan di akun Twitternya.
"Osama melakukan pelanggaran keras diplomatik, yaitu mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," kata Said.