close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Eks CEO Nissan Carlos Ghosn. / nissan-global.com
icon caption
Eks CEO Nissan Carlos Ghosn. / nissan-global.com
Dunia
Jumat, 03 Januari 2020 11:01

Buru eks bos Nissan, Interpol rilis red notice

Ghosn menjadi buron internasional setelah pada Selasa (31/12), dia meninggalkan Jepang untuk kabur ke Lebanon.
swipe

Pada Kamis (2/1), Lebanon menerima surat perintah penangkapan dari Interpol bagi eks CEO Nissan Carlos Ghosn. Red notice yang dikeluarkan Interpol meminta pihak berwenang untuk menangkap buron internasional.

Ghosn menjadi buron internasional setelah pada Selasa (31/12), pria yang sedang menunggu persidangan atas tuduhan pelanggaran keuangan itu meninggalkan Jepang dan bertolak ke Lebanon. Dalam pernyataannya pada saat itu, Ghosn mengatakan bahwa dia tidak ingin menjadi sandera dari sistem peradilan Jepang yang penuh kecurangan.

Seorang sumber yang dekat dengan Ghosn menyebut, penundaan persidangan dan larangan berkomunikasi dengan istrinya menjadi motivasi utama dia melarikan diri ke Lebanon. Pria berusia 65 tahun itu menggunakan jet pribadi untuk "menyelundupkannya".

Sumber dari pengadilan Lebanon menyatakan bahwa red notice Interpol telah diterima oleh pihak keamanan nasional, tetapi belum dirujuk ke pengadilan.

Seorang pejabat senior keamanan Lebanon menuturkan, belum jelas apakah Ghosn akan dipanggil ke pengadilan untuk ditanyai terkait perintah penangkapan Interpol. Dia menegaskan, Lebanon tidak memiliki kebijakan untuk mengesktradisi warganya ke negara asing.

Ghosn sendiri memegang tiga kewarganegaraan yakni Prancis, Lebanon, dan Brasil.

Menteri Kehakiman Lebanon Albert Serhan menjelaskan, pihaknya belum menerima permintaan ekstradisi resmi dari Jepang. Selain itu, lanjutnya, kedua negara tidak memiliki perjanjian ekstradisi.

Serhan menambahkan bahwa Ghosn sendiri memasuki Lebanon secara legal dengan paspor resmi.

Pengacara Ghosn di Jepang menyebut, mereka memegang ketiga paspornya dan tidak tahu bagaimana dia dapat kabur ke Lebanon. Namun, lembaga penyiar publik Jepang, NHK, melaporkan bahwa eks bos Nissan itu memiliki dua paspor Prancis.

Plt. Menteri Pertahanan Lebanon Elias Bou Saab menegaskan bahwa negaranya tidak memainkan peran apa pun dalam kepergian Ghosn dari Jepang.

Penyelidikan terkait pelarian Ghosn juga berlangsung di Turki. Pada Kamis, kantor berita Anadolu melaporkan bahwa pihak berwenang menahan tujuh orang, termasuk empat pilot, yang diduga membantu Ghosn melarikan diri.

Juru bicara kepolisian menuturkan, Ghosn dibantu oleh ketujuh orang itu saat dia transit di Istanbul. Para tersangka akan menghadap pengadilan pada Kamis.

Data pelacakan penerbangan menunjukkan, Ghosn terbang dari Tokyo ke Istanbul dan kemudian berganti jet pribadi untuk melanjutkan perjalanan ke Beirut.

Persidangan ditunda

Menurut sejumlah sumber yang dekat dengan Ghosn, dia bertolak ke Lebanon setelah mengetahui bahwa persidangannya akan ditunda hingga April 2021.

"Pengadilan menyatakan, mereka perlu satu tahun untuk mempersiapkan persidangannya ... Ghosn sedih karena dia dilarang untuk bertemu dan berkomunikasi dengan istrinya," kata salah satu sumber tersebut.

Permintaan Ghosn untuk bertemu atau menelepon istrinya saat Natal juga ditolak oleh pengadilan. Berstatus bebas dengan jaminan, pengadilan di Tokyo menjadikan Ghosn tahanan rumah selagi menunggu persidangannya.

Sumber-sumber itu menuturkan bahwa Ghosn semakin tertekan setelah Jaksa Penuntut Jepang menginterogasi kedua anaknya di Amerika Serikat pada awal Desember.

Dalam pernyataan publik yang dirilis pada Kamis, Ghosn menegaskan bahwa keluarganya tidak terlibat dalam kepergiannya dari Jepang.

"Saya sendiri yang mengurus kepergian dari Jepang," kata dia.

Ghosn merupakan sosok yang menyelamatkan Nissan dari jurang kebangkrutan dua dekade lalu dan mendalangi aliansi yang sukses dengan Renault.

Pria itu ditangkap tidak lama setelah mendarat di Jepang pada November 2018. Dia menghadapi empat tuduhan, termasuk pemalsuan laporan gaji dan penggunaan uang perusahaan untuk tujuan pribadi. Dia secara konsisten membantah segala tudingan tersebut.

Nissan kemudian memecat Ghosn, mengatakan bahwa penyelidikan internal mengungkapkan bahwa dia mentransfer US$5 juta dana perusahaan ke rekening pribadinya. (Reuters dan Voice of America)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan