close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terjangkit coronavirus di Daegu, Korea Selatan, Jumat (6/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon
icon caption
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terjangkit coronavirus di Daegu, Korea Selatan, Jumat (6/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Dunia
Jumat, 06 Maret 2020 19:08

Catat kasus pertama coronavirus, Bhutan larang turis masuk

Korban terinfeksi di Bhutan adalah seorang warga AS usia 79 tahun yang masuk melalui India pada Senin (2/3).
swipe

Pemerintah Bhutan pada Jumat (6/3) mengumumkan bahwa mereka telah melarang turis masuk selama dua minggu ke depan. Langkah itu diambil setelah Bhutan mencatat kasus infeksi pertama coronavirus, pasien adalah turis yang datang dari India.

Pihak berwenang mengatakan, seorang warga Amerika Serikat berusia 79 tahun yang masuk ke Bhutan melalui India pada Senin (2/3) telah dinyatakan positif coronavirus. Pasien itu kini dikarantina di sebuah rumah sakit di Thimpu.

"Pemerintah akan memberlakukan larangan masuk bagi seluruh pendatang dan itu akan berlaku selama dua pekan," kata Kementerian Kesehatan Bhutan dalam pernyataannya.

Kemenkes menjelaskan, langkah tersebut diambil untuk memungkinkan pemantauan yang ketat, penilaian sumber infeksi, serta memitigasi dampak penyebaran coronavirus. Pemerintah Bhutan juga mengumumkan akan menutup sejumlah sekolah serta menunda kegiatan publik seperti konferensi dan seminar internasional selama dua pekan ke depan.

Sementara itu, jumlah kasus penularan yang dikonfirmasi di India meningkat menjadi 31. Kasus terbaru adalah seseorang dari New Delhi yang baru-baru ini mengunjungi Thailand dan Malaysia.

Epidemi coronavirus jenis baru telah merebak ke lebih dari 80 negara dan menginfeksi lebih dari 98.000 orang. Angka kematian global akibat virus tersebut melebihi 3.000.

Jerman pada Jumat melaporkan 134 kasus baru coronavirus, membuat total kasus infeksi di negara itu menyentuh 545. Lebih dari separuh kasus berada di North Rhine-Westphalia, negara bagian dengan populasi terpadat di Jerman.

Kantor berita IRNA melaporkan bahwa penasihat Menteri Luar Negeri Iran Hossein Sheikholeslam meninggal akibat coronavirus jenis baru pada Kamis (5/3) malam. Sebelumnya, salah satu penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei, Mohammad Mirmohammadi, meninggal akibat virus yang sama.

Sejumlah pejabat pemerintahan Iran telah terjangkit coronavirus, termasuk Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi, Wakil Presiden Iran untuk Urusan Wanita dan Keluarga Masoumeh Ebtekar, dan Kepala Komisi Keamanan Nasional dan Hubungan Luar Negeri Parlemen Mojtaba Zonnour.

Iran telah berjuang untuk menahan penyebaran coronavirus yang sejauh ini telah menginfeksi 3.513 orang. Pihak berwenang memperingatkan bahwa mereka mungkin akan membatasi perjalanan antarkota.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour menyebut, jumlah fatalitas akibat coronavirus di negara itu telah meningkat menjadi 124. Dia menambahkan, virus kini telah merebak ke seluruh provinsi di Iran.

Kamerun mengonfirmasi kasus infeksi pertama coronavirus jenis baru, pasien adalah warga negara Prancis yang tiba di Ibu Kota Yaounde pada Februari. Kementerian Kesehatan Kamerun menyatakan bahwa pria berusia 58 tahun itu kini sudah ditempatkan di bangsal isolasi di sebuah rumah sakit.

Serbia juga melaporkan kasus infeksi pertamanya pada Jumat. Tanpa merinci lebih lanjut, Menteri Kesehatan Zlatibor Loncar hanya mengatakan bahwa seorang pria telah dinyatakan positif coronavirus. (Reuters dan The Guardian)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan