close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi / Pixabay
icon caption
Ilustrasi / Pixabay
Dunia
Rabu, 26 Juni 2019 08:39

Cegah penyebaran demam babi Afrika, Vietnam bunuh 2,8 juta babi

Demam babi Afrika pertama kali terdeteksi di Asia, tepatnya China pada Agustus 2018.
swipe

Pada Selasa (25/6), pemerintah Vietnam mengumumkan telah memusnahkan hampir 10% dari kawanan babi di seluruh negara untuk mencegah menyebarnya virus demam babi Afrika yang mulai menyerang sejumlah peternakan industri skala besar.

Sebelumnya, wabah demam babi Afrika hanya menyerang beberapa pertanian kecil tetapi sekarang sudah mulai terjadi di industri yang lebih besar, termasuk Peternakan Phu Son di Provinsi Dong Nai dekat Ho Chi Minh City.

"Ini adalah tanda yang sangat mengkhawatirkan karena sejumlah peternakan itu masing-masing memiliki puluhan atau ratusan ribu babi dan oleh karenanya, dampaknya akan signifikan," ungkap situs resmi pemerintah.

Demam babi Afrika, yang mematikan bagi babi tetapi tidak berbahaya bagi manusia, pertama kali terdeteksi di Vietnam pada Februari dan telah menyebar ke peternakan di 60 dari 63 provinsi negara itu.

Wakil Kepala Kementerian Kesehatan Hewan Vietnam Bach Duc Luu menyatakan bahwa pekan ini, pihak berwenang memusnahkan ratusan babi di Peternakan Phu Son yang menampung lebih dari 18.000 babi.

Peternakan Phu Son, didirikan pada 1976, adalah salah satu peternakan babi tertua di Vietnam. Peternakan tersebut memasok sebagian besar daging babi ke Provinsi Dong Nai dan Ho Chi Minh City.

Di seluruh negeri, Vietnam telah memusnahkan lebih dari 2,8 juta babi akibat wabah itu, bertambah sebanyak 300.000 dari 2,5 juta babi yang dimusnahkan pada pekan lalu.

Pada Maret, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyarankan Vietnam untuk menyatakan wabah itu sebagai keadaan darurat nasional. Tetapi para pejabat mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk melakukannya.

Luu menuturkan bahwa hujan lebat di wilayah selatan Vietnam dapat mempercepat penyebaran virus demam babi.

Kepala Epidemiologi Kementerian Kesehatan Hewan Nguyen Van Long menuturkan bahwa hanya masalah waktu sebelum penyakit itu menyebar ke 63 provinsi di Vietnam.

Daging babi merupakan tiga perempat dari total konsumsi daging di Vietnam, sebuah negara berpenduduk 95 juta orang. Sebagian besar dari 30 juta babi yang dipelihara di peternakan lokal dikonsumsi di dalam negeri.

Industri daging babi negara itu bernilai sekitar US$4,03 miliar dan menyumbang hampir 10% dari sektor pertanian Vietnam.

Demam babi Afrika pertama kali terdeteksi di Asia, tepatnya China pada Agustus 2018. Tiongkok merupakan produsen daging babi terbesar di dunia. Virus itu diperkirakan akan memangkas sekitar 200 juta babi pada 2019.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan