close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pesawat antariksa Shenzhou-16 diluncurkan di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pada 30 Mei 2023, di Jiuquan, China. Foto Kevin Frayer-Getty Images
icon caption
Pesawat antariksa Shenzhou-16 diluncurkan di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pada 30 Mei 2023, di Jiuquan, China. Foto Kevin Frayer-Getty Images
Dunia
Kamis, 13 Juli 2023 13:27

China berencana terbangkan dua roket berawak untuk mendarat di bulan

China masih tertinggal dari AS dalam hal pengalaman dan teknologi.
swipe

China berencana mengirim dua roket ke bulan pada tahun 2030, satu membawa pesawat ruang angkasa yang akan mendarat di permukaan dan yang lainnya mengangkut astronot.

Kedua roket tersebut akan memasuki orbit bulan dan setelah berhasil berlabuh, para astronot akan memasuki pendarat bulan untuk turun ke permukaan bulan, lapor media pemerintah pada hari Rabu (12/7), mengutip seorang insinyur Badan Antariksa Berawak China.

Rencana roket kembar akan mengatasi rintangan teknologi lama China dalam mengembangkan roket untuk tugas berat yang cukup kuat buat mengirim astronot dan wahana pendarat.

Setelah para astronot menyelesaikan tugas ilmiah mereka dan mengumpulkan sampel, pendarat akan mengangkut para astronot kembali ke pesawat ruang angkasa yang mengorbit, di mana mereka akan kembali ke Bumi, kata Zhang Hailian, wakil kepala teknisi di China Manned Space, pada pertemuan puncak di kota Wuhan di Cina tengah.

Perlombaan untuk mengirim orang ke bulan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. China dan Amerika Serikat mengincar potensi sumber daya mineral di bulan. Membangun habitat bulan juga dapat membantu mendukung misi berawak di masa depan ke planet lain seperti Mars.

China masih tertinggal dari AS dalam hal pengalaman dan teknologi. Pendaratan berawak NASA terakhir terjadi pada tahun 1972, dan astronot AS diperkirakan kembali ke bulan pada tahun 2025.

Demi memenuhi tujuan China ke bulan, para peneliti China sedang mengembangkan roket pembawa Long March 10 super berat, pesawat ruang angkasa berawak generasi baru, pendarat bulan, dan penjelajah bulan berawak, menurut Zhang.

Pada tahun 2020, China membawa kembali sampel dari bulan dalam misi tanpa awak, menjadikan China negara ketiga yang mengambil sampel bulan setelah AS dan Uni Soviet.

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan