Presiden China Xi Jinping pada Kamis (5/8) berjanij akan memasok dua miliar dosis vaksin Covid-19 ke seluruh dunia sepanjang tahun ini, meningkatkan komitmen Tiongkok sebagai pengekspor vaksin terbesar.
Pengumuman Xi disampaikan dalam forum virtual bertajuk "International Forum on Covid-19 Vaccine Cooperation" yang diselenggarakan oleh China.
Menurut Kementerian Luar Negeri China, jumlah sumbangan vaksin itu kemungkinan termasuk 770 juta dosis yang telah disumbangkan atau diekspor Tiongkok sejak September 2020. Sebagian besar vaksin dari China telah diekspor di bawah kesepakatan bilateral.
Tidak jelas apakah angka terbaru juga termasuk kesepakatan dengan mekanisme Covax di mana dua produsen vaksin China akan menyediakan hingga 550 juta dosis bagi negara-negara berkembang.
Selain itu, Presiden Xi juga berjanji untuk menyumbangkan US$100 juta untuk program Covax yang didukung PBB, yang bertujuan untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Distribusi vaksin dinilai tidak merata karena negara-negara kaya mempertimbangkan untuk mengeluarkan suntikan booster kepada warganya. Di sisi lain, negara-negara miskin justru berjuang untuk mengamankan pasokan vaksin dosis pertama.
"Lebih dari empat miliar vaksin telah diberikan secara global, tetapi lebih dari 75% di antaranya telah dikirim ke hanya 10 negara," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam kesempatan yang sama.
Ratusan juta vaksin asal China, yang sebagian besar berasal dari Sinopharm dan Sinovac, telah diberikan kepada sejumlah negara di seluruh dunia.
Akses terhadap vaksin tidak hanya diganggu oleh ketimpangan, tetapi juga didominasi oleh geopolitik.
China telah dituduh menggunakan vaksin sebagai alat penunjang dalam hubungan diplomatik. Pada Juni, sejumlah diplomat mengatakan bahwa Tiongkok mengancam akan menahan vaksin untuk menekan Ukraina agar menarik diri dari pernyataan yang menyerukan pengawasan lebih lanjut tentang bagaimana China memperlakukan etnis dan agama minoritas di wilayah Xinjiang.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menekankan bahwa sumbangan vaksin akan datang tanpa tekanan untuk bantuan ketika mengumumkan rencana hibah vaksin dari AS pada Juni.
Gedung Putih awal pekan ini menyatakan, AS telah menyumbangkan 110 juta dosis, sebagian besar melalui Covax.