China memperbolehkan kembali Boeing B-737 Max untuk kembali mengudara di wilayahnya. Keluarga baru pesawat penumpang sipil (airliner) yang dikembangkan Boeing ini sempat dilarang terbang sejak 2019 menyusul terjadinya serangkaian kecelakaan.
Berbagai negara di dunia sempat melarang armada mengoperasikan Boeing 737 Max seiring terjadinya kecelakaan yang menimpa Lion Air dan Ethiopian Air. Kedua insiden tersebut menelan ratusan korban jiwa.
Kebijakan tersebut mendorong berbagai maskapai mengembalikan pengganti Boeing 737 Next Generation itu kepada Boeing untuk perbaikan sehingga diperbolehkan mengudara.
Melansir Bloomberg, China baru-baru ini mengizinkan Boeing 737 Max kembali mengudara. Penerbangan pertama mencakup rute Ulaanbaatra-Guangzhou pulang pergi (PP) oleh MIAT Mongolian.
"Kami terus bekerja dengan regulator global dan pelanggan kami untuk mengembalikan 737 Max dengan aman ke layanan di seluruh dunia," kata Boeing dalam sebuah pernyataan.
Penerbangan debut pada Senin (10/10) waktu setempat menjadi pemicu bagi Boeing untuk berinvestasi di China. Apalagi, serangkaian insiden yang melibatkan 737 Max membuat keuangan perusahaan tidak stabil selain pandemi Covid-19 dan film dokumenter tentang kecelakaan.
Film dokementasi berjudul "Downfall: The Case Against Boeing", yang tayang di Netflix pada awal 2022, membuat saham Boeing turun drastis dan kompetitornya, Airbus, berjaya.
Sebelum diizinkan kembali beroperasi, Boeing memberikan pelatihan kepada pilot di China agar bisa mengoperasikan 737 Max. (Bloomberg)