close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Pixabay.
icon caption
Ilustrasi Pixabay.
Dunia
Senin, 18 April 2022 11:13

China laporkan tiga korban tewas akibat Covid-19 di Shanghai

Kota Shanghai mencatat 22.248 kasus positif Covid-19.
swipe

Pemerintah China melaporkan tiga kematian akibat pandemi Covid-19 di Kota Shanghai untuk pertama kalinya sejak kota pusat bisnis itu melakukan lockdown pada akhir Maret lalu. 

Sebuah rilis dari komisi kesehatan kota mengatakan, ketiga orang itu berusia antara 89 dan 91 tahun, memiliki beberapa komorbid, dan tidak divaksinasi. Padahal sebelumnya, China mengatakan, tidak ada korban meninggal karena Covid-19 di kota tersebut.

Seperti dilansir BBC, Kematian pada Senin (18/4) adalah kematian terkait Covid-19 pertama yang secara resmi diakui oleh pihak berwenang China sejak Maret. Para pejabat juga mengatakan, kota itu mencatat 22.248 kasus positif.

Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan kematian tersebut, Komisi Kesehatan Shanghai mengatakan, ketiga orang itu meninggal di rumah sakit. Sebelumnya, para dokter sudah melakukan upaya penuh untuk menyadarkan mereka.

Sejak penemuan wabah Omicron tiga pekan lalu, kota itu telah berada di bawah penguncian ketat yang telah membuat marah penduduk. Jutaan orang harus tetap tinggal di rumah. Orang-orang yang dinyatakan positif Covid-19 dikirim ke pusat karantina.

Dalam beberapa pekan terakhir banyak aduan yang ditulis di media sosial dengan keluhan tentang pembatasan dan kurangnya pasokan pangan. Orang-orang harus memesan makanan, air dan menunggu pengiriman sayuran, daging, dan telur oleh pemerintah. Kiriman itu beberapa datang setelah warga kehabisan pangan dari jatah sebelumnya.

Warga di beberapa kota menyatakan kecemasan di grup media sosial bahwa kota-kota mereka mungkin juga akan dikunci, bernasib sama seperti Shanghai. Sehari sebelumnya, Kementerian Transportasi mengatakan bertemu dengan departemen pemerintah lainnya untuk merumuskan standardisasi pos pemeriksaan pandemi jalan raya karena pembatasan di tingkat lokal menyebabkan kemacetan untuk pasokan penting, kata kementerian itu.

"Pemerintah kota Beijing menempatkan daerahnya sebagai kawasan berisiko setelah delapan kasus Covid-19 dikonfirmasi dalam dua pekan terakhir," demikian pernyataan resmi Wakil Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing, Pang Xinghuo.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan