China telah berhasil meluncurkan pesawat ruang angkasa robotik ke Bulan untuk membawa sampel batuan bulan kembali ke bumi. Ini adalah misi pertama negara mana pun sejak 1970-an untuk mencoba mengambil sampel dari permukaan Bulan.
Roket Long March-5 yang membawa pesawat ruang angkasa Chang'e-5 lepas landas dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di pulau Hainan di China selatan pada Selasa (24/11) pukul 4.30 pagi waktu setempat.
Perjalanan ke bulan akan memakan waktu sekitar delapan hari.
Misi Chang'e-5, dinamai sesuai nama dewi bulan di China kuno, akan berupaya mengumpulkan materi Bulan untuk membantu para ilmuwan memahami lebih lanjut tentang asal-usul dan pembentukan bulan.
Misi tersebut akan menguji kemampuan China untuk memperoleh sampel dari jarak jauh dari luar angkasa, sebelum misi yang lebih kompleks.
Juru bicara misi Chang'e-5, Pei Zhaoyu, mengatakan ada dua tujuan utama dari pelaksanaan misi pengambilan sampel Bulan.
“Salah satunya adalah tujuan ilmiah. Kita bisa melakukan pengambilan sampel melalui penjelajahan keliling dan pendaratan di bulan, tetapi lebih intuitif dan lebih langsung untuk mendapatkan sampel untuk penelitian ilmiah. Ditambah lagi, akan ada lebih banyak instrumen dan lebih banyak metode untuk mempelajarinya di lapangan. Saya pikir ini adalah tujuan ilmiah”
"Ada juga tujuan rekayasa. Melalui tugas pengambilan sampel dan pengembalian, kita bisa memiliki pemahaman yang lebih komprehensif tentang teknologi eksplorasi bulan yang relevan."
Jika misi berjalan sesuai rencana, China akan menjadi negara ketiga yang mengambil sampel Bulan, bergabung dengan Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Setelah memasuki orbit bulan, pesawat ruang angkasa itu akan mengerahkan sepasang kendaraan ke permukaan Bulan, yaitu pendarat dan pendaki.
Rencananya, pendarat akan mengebor permukaan bulan, dengan lengan robotik yang menyendok tanah dan bebatuan. Material ini akan dipindahkan ke kendaraan ascender, yang akan dibawa dari permukaan dan kemudian berlabuh dengan modul orbit.
Sampel kemudian akan dipindahkan ke kapsul kembali untuk perjalanan ke Bumi, dengan pendaratan di wilayah Mongolia Dalam China.
Pesawat itu akan berada di permukaan Bulan selama sekitar dua hari, sementara seluruh misi dijadwalkan memakan waktu sekitar 23 hari.
Sumber: Sky News