China meluncurkan pesawat kargo luar angkasa, Tainzhou 5, dari Situs Peluncuran Luar Angkasa Wenchanng, Hainan, pada Sabtu (12/11) waktu setempat. Pesawat diluncurkan menggunakan roket Long March-7 Y6.
Badan Antariksa Berawak China (CMSA) mengklaim, roket Long March-7 Y6 berhasil memasuki orbit yang ditentukan. Tianzhou-5 membawa pasokan pembangunan stasiun ruang angkasa China, Tiangong, yang proyeknya ditargetkan Perusahaan Sains dan Teknologi Dirgantara China (CASTC) selesai pada tahun ini.
China, melansir Hindustan Times, telah meluncurkan lab keduanya, yang dinamakan modul Mengtian, pada 31 Oktober lalu. Mengtian bagian dari Stasiun Ruang Angkasa Tiangong.
Yang menarik dari fitur ruang angkasa ini adalah bagian dua lengan robot yang terdapat di dalam stasiun tersebut.
"Astronot dapat memasang satelit kecil pada perangkat transfer muatan, menekan kabin airlock, dan kemudian membawanya keluar dari kabin. Lengan robot di luar stasiun ruang angkasa akan mengambil satelit dan kemudian melontarkannya ke arah yang ditentukan," ucap desainer Mengtian, Meng Yao.
Pembangunan Tiangong dibagi menjadi dua batch, yang berisi 3 astronot yang diterbangkan ke luar angkasa selama 6 bulan. Tianhe merupakan nama modul utama stasiun luar angka.
Sejauh ini, satu tim astronot telah kembali, sedangkan tiga astronot lainnya masih di Tianhe untuk menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa.
Jika Tiangong selesai dan siap digunkan, maka China menjadi satu-satunya negara yang memiliki stasiun luar angkasa dan menjadi pesaing International Space Station (ISS) milik NASA. Proyek ini akan berkolaborasi dengan beberapa negara lain, termasuk Rusia. (Hindustan Times)