close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Biarawan Tibet menghadiri upacara di Langmu Lamasery pada
icon caption
Biarawan Tibet menghadiri upacara di Langmu Lamasery pada "Sunbathing Buddha Festival", di Perfektur Otonomi Gannan Tibet, provinsi Gansu, China, Minggu (17/2)./AntaraFoto
Dunia
Jumat, 22 Februari 2019 14:20

China tutup akses wisatawan asing ke Tibet 

Larangan ini diberlakukan menjelang peringatan hari pemberontakan Tibet yang jatuh pada 10 Maret.
swipe

China melarang pelancong asing untuk masuk ke Tibet selama beberapa pekan ke depan. Larangan ini diberlakukan menjelang peringatan hari pemberontakan Tibet yang jatuh pada 10 Maret.

Beberapa agen perjalanan mengatakan, wilayah itu tidak bisa dikunjungi turis hingga 1 April 2019. Mereka tidak tahu sejak kapan aturan tersebut diberlakukan, meski banyak yang menyatakan larangan dimulai sejak awal Februari 2019.

Pada 10 Maret 2019, bertepatan dengan peringatan 60 tahun pemberontakan pada 1959 yang melawan kependudukan pemerintah China di Tibet.

Kekalahan Tibet pada pemberontakan pada 1959 mengakibatkan Pemuka Buddha Tertinggi di Tibet, Tenzin Gyatso, yang diberi gelar Dalai Lama ke-14 terpaksa mengungsi ke India, tempatnya bermukim hingga hari ini.

China mengklaim Tibet telah menjadi bagian dari wilayahnya selama lebih dari tujuh abad dan menganggap Dalai Lama sebagai separatis berbahaya.

Namun, mayoritas warga Tibet bersikeras menginginkan kemandirian dan telah memprotes pemerintahan China setelah Tentara Pembebasan Rakyat menerobos masuk ke wilayah Himalaya pada 1950.

Baru-baru ini, daerah-daerah tradisional Tibet di wilayah barat China, diwarnai aksi bakar diri pendeta Buddha Tibet. Aksi tersebut sebagai bentuk penentangan kebijakan China dan menyerukan pemulangan Dalai Lama.

Pemerintah China mengkhawatirkan terulangnya kerusuhan antipemerintah yang pernah terjadi 14 Maret 2009 di Tibet.

Kerusuhan meledak dalam serangkaian protes di sekitar Lhasa yang memuncak dalam serangan terhadap warga dan bisnis China. Demonstrasi tersebut dikabarkan menewaskan 18 orang.

Tibet merupakan wilayah dengan pengamanan ketat dan terlarang bagi jurnalis serta diplomat asing. Kendati demikian, Tibet tetap menjadi destinasi wisata populer bagi turis yang ingin mengunjungi pegunungan Himalaya atau merasakan kebudayaan Buddha yang unik.

Pada 2017, Tibet menarik lebih dari 25 juta kunjungan turis mancanegara, jumlah tersebut meningkat 10,6% dibandingkan tahun sebelumnya dan menghasilkan US$5,6 miliar dalam pendapatan wisata.

Angka kunjungan itu menukik pada 2018 menjadi lebih dari 33 juta kunjungan, mengalami peningkatan sebesar 31,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski warga China dapat melakukan perjalanan ke Tibet sesuka hati, warga asing diharuskan memperoleh izin khusus dari pemerintah selain visa China milik mereka. 
 

img
Valerie Dante
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan