close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Warga memakai masker berjalan di sekitar Stasiun Beijing, China, Kamis (30/4) di tengah pandemik Covid-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
icon caption
Warga memakai masker berjalan di sekitar Stasiun Beijing, China, Kamis (30/4) di tengah pandemik Covid-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Dunia
Senin, 11 Januari 2021 19:16

China: WHO tiba Kamis untuk selidiki asal-usul Covid-19

Publikasi data atau penelitian apa pun harus terlebih dahulu disetujui oleh gugus tugas yang dikelola oleh Kabinet China.
swipe

Pemerintah China menyatakan para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan tiba di Tiongkok pekan ini untuk melakukan penyelidikan mengenai asal-usul pandemik Covid-19.

Para pakar akan tiba pada Kamis (14/1) dan bertemu dengan mitra dari China. Belum jelas apakah para ahli akan melakukan perjalanan ke Kota Wuhan, tempat SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, pertama kali terdeteksi pada akhir 2019.

Negosiasi untuk kunjungan tersebut telah lama dilakukan. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan kekecewaannya minggu lalu atas penundaan penyelidikan, bahwa anggota tim yang berangkat dari negara asal mereka telah memulai perjalanan mereka sebagai bagian dari kesepakatan antara WHO dan pemerintah China.

Pemerintah di Negeri Tirai Bambu dengan ketat mengontrol semua penelitian di dalam negeri tentang asal-usul virus, sementara media milik negara telah membangun narasi yang menyatakan bahwa virus itu bisa berasal dari tempat lain.

Investigasi Associated Press menemukan, bahwa pemerintah China membagikan ratusan ribu dolar dalam bentuk hibah kepada para ilmuwan yang meneliti asal-usul virus di China selatan.

Namun, mereka mengatakan, publikasi data atau penelitian apa pun harus terlebih dahulu disetujui oleh gugus tugas yang dikelola oleh Kabinet China, di bawah perintah langsung dari Presiden Xi Jinping.

Budaya kerahasiaan itu diyakini telah menunda peringatan tentang pandemik, memblokir berbagi informasi dengan WHO, dan menghambat pengujian awal.

Australia dan sejumlah negara lain telah menyerukan penyelidikan asal-usul virus, memicu penolakan keras dari Beijing.

Setelah pernyataan Tedros, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, negara itu terbuka untuk kunjungan para ahli WHO, tetapi masih mengerjakan prosedur yang diperlukan dan rencana konkret yang relevan.

Juru bicara Kemlu China, Hua Chunying menuturkan, bahwa para pakar penyakit saat ini sibuk dengan beberapa kelompok virus skala kecil dan wabah yang telah dilaporkan dalam beberapa minggu terakhir.

"Pakar kami sedang fokus dalam pertempuran untuk mengendalikan epidemi," kata Hua.

Belum ada komentar langsung dari WHO terkait pengumuman China pada Senin (11/1), tetapi juru bicara PBB Stephane Dujarric sebelumnya mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sangat mendukung upaya Tedros dan WHO untuk mengirim tim ke Tiongkok.

"Sangat penting untuk melakukannya karena WHO memimpin upaya dalam memerangi pandemik, WHO juga memiliki peran utama dalam mencoba melihat kembali akar pandemik ini sehingga kami dapat lebih siap untuk menghadapi pandemik berikutnya," ungkap Dujarric.

Asal-usul virus telah menjadi sumber spekulasi yang intens, sebagian besar berpusat pada kemungkinan bahwa virus itu dibawa oleh kelelawar dan ditularkan ke manusia melalui spesies perantara yang dijual sebagai makanan atau obat di pasar tradisional Tiongkok. China sejauh ini mencatat total 87.536 kasus infeksi Covid-19, termasuk 4.634 kematian. (ABC News)

img
Valerie Dante
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan