Duta Besar Prancis untuk RI Arrmanatha Nasir atau yang akrab disapa Tata mengatakan bahwa hingga Rabu (11/3), Prancis mencatat 2.281 kasus infeksi coronavirus jenis baru dengan 48 kematian. Menurut otoritas kesehatan setempat, mayoritas kasus kematian terjadi pada pasien di atas 70 tahun.
Dia menyebut, KBRI Paris sangat prihatin dengan situasi penularan coronavirus jenis baru di negara itu.
"Secara aktif, KBRI Paris terus memberikan informasi serta mengimbau WNI di Prancis untuk berhati-hati, menjaga diri, dan mengikuti arahan otoritas kesehatan setempat," tutur Dubes Tata kepada Alinea.id pada Kamis (12/3).
Menurut data KBRI Paris, ada lebih dari 4.000 WNI yang berada di Prancis.
Dubes Tata menjelaskan, pemerintah Prancis menetapkan status Siaga-2 dan melarang acara publik dengan lebih dari 1.000 orang, meminta warga menghindari berjabat tangan dan mencium pipi, serta melarang kunjungan ke panti jompo.
"Secara umum, aktivitas di Ibu Kota Paris masih berjalan normal, walaupun beberapa acara kebudayaan seperti konser dan pertandingan olahraga telah dibatalkan atau diundur," tutur dia.
Tata menekankan bahwa pemerintah Prancis terus berupaya mencegah penyebaran coronavirus. Bila ada warga yang dinyatakan terpapar coronavirus di suatu gedung, maka lokasi itu akan segera ditutup dan dikarantina untuk memastikan tidak ada penyebaran.
"Jika ada warga yang mengeluh demam atau batuk, pihak berwenang menyarankan mereka untuk langsung menghubungi otoritas kesehatan darurat," lanjut Dubes Tata.
Dengan wabah yang semakin cepat menyebar di Prancis, KBRI Paris telah mengambil sejumlah langkah pencegahan, antara lain semua staf dan tamu yang ingin masuk ke gedung KBRI wajib melewati cek temperatur dan menggunakan hand sanitizer.
Selain itu, para tamu akan diminta untuk mengisi formulir dan menyatakan apakah dalam 14 hari terakhir mereka berkunjung ke wilayah-wilayah yang terdampak coronavirus, baik di dalam maupun di luar Prancis.
Untuk sementara, KBRI Paris juga menunda kegiatan besar di gedung KBRI. Terlepas dari langkah-langkah pencegahan, Tata mengatakan bahwa KBRI tetap beroperasi seperti biasa.