Pada Jumat (20/3), para pejabat Italia mengumumkan bahwa pasien yang meninggal akibat pandemik coronavirus jenis baru di negara itu melonjak sebanyak 627 kasus, membuat angka kematian nasional menjadi 4.032.
Jumlah kematian baru merupakan peningkatan sebanyak 18,4% dari hari sebelumnya. Itu adalah kenaikan harian terbesar sejak Covid-19 muncul di Italia sebulan lalu.
Pada Kamis (19/3), angka kematian akibat Covid-19 di Italia telah melampaui sumber pandemik, China.
Badan Perlindungan Sipil Italia pada Jumat menyebut bahwa total kasus positif di negara itu melonjak jadi 47.023 dari 41.035 pada hari sebelumnya, naik 14,6%.
Dalam laporannya, Institusi Kesehatan Nasional Italia (ISS) menyebut bahwa usia rata-rata pasien yang meninggal adalah 78,5 tahun, dengan pasien termuda berusia 31 tahun dan yang paling tua 103 tahun.
Sekitar 41% dari mereka yang meninggal akibat Covid-19 berusia antara 80-89 tahun dan 35% terdiri dari pasien berusia 70-79 tahun. Hanya sembilan pasien meninggal yang berusia di bawah 40 tahun.
Italia adalah negara dengan mayoritas populasi tertua di dunia setelah Jepang. Sekitar 23% warga di Italia berusia di atas 65 tahun.
Para pakar kesehatan menilai, faktor demografi di Italia menjadi salah satu alasan mengapa jumlah kematian di negara itu jauh lebih tinggi dibandingkan di negara lainnya yang juga terdampak coronavirus jenis baru.
Laporan ISS, yang dibuat usai menyurvei 3.200 pasien meninggal, menyatakan bahwa 70,6% pasien positif coronavirus yang meninggal adalah pria, sementara kematian wanita sebesar 29,4%. Usia rata-rata wanita yang meninggal adalah 82 tahun dan 79 tahun untuk pria.
Analisis ISS yang lebih dalam terhadap 481 pasien positif Covid-19 yang meninggal menunjukkan bahwa hampir 99% dari mereka memiliki lebih dari satu penyakit sebelum tertular virus. Sebanyak 73,8% menderita tekanan darah tinggi, 34% memiliki diabetes, dan 30,1% menderita penyakit jantung.
Dari total 3.200 pasien meninggal yang disurvei, ISS menyatakan bahwa saat dirawat di rumah sakit, 76% mengalami demam, 73% mengalami sesak napas, 40% batuk, dan 8% lainnya diare.