Pemerintah Thailand mengumumkan akan menutup mal di Ibu Kota Bangkok setelah negara itu melaporkan lonjakan kasus infeksi baru Covid-19 pada Sabtu (21/3).
Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang mengatakan bahwa mal, kecuali supermarket, akan ditutup selama 22 hari, mulai Minggu (22/3) hingga 12 April untuk mencegah penyebaran coronavirus jenis baru atau Covid-19.
"Untuk mal, hanya area yang menjual makanan dan barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang akan diizinkan untuk tetap dibuka," jelas Aswin.
Dia meminta masyarakat untuk tidak panik dan menimbun barang. "Tolong jangan khawatir. Saya jamin kalian bisa membeli makanan dan barang secukupnya," kata dia.
Langkah-langkah penutupan tersebut dilakukan Thailand menyusul laporan 89 kasus penularan baru pada Sabtu (21/3). Total kasus positif di negara itu menjadi 411, dengan mayoritas kasus terdeteksi di Bangkok.
Negeri Gajah Putih telah mencatat satu kematian akibat Covid-19.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Thailand Taweesin Wisanuyothin menyebut, kasus-kasus infeksi baru dikaitkan dengan infeksi dari sebuah pertandingan tinju serta tablig akbar di Malaysia pada akhir Februari.
Stadion tinju, salon, dan tempat bermain anak-anak juga termasuk dalam area publik yang akan ditutup selain mal. Bangkok juga akan memperpanjang penutupan sekolah dan bar selama 22 hari.
Warga yang melanggar perintah menghadapi ancaman hukuman satu tahun penjara atau denda hingga 100.000 baht atau US$3.067.
Lonjakan kasus Covid-19 juga membuat sejumlah maskapai mulai menangguhkan layanan mereka. Thai AirAsia untuk sementara menghentikan penerbangan mulai dari 22 Maret hingga 25 April.
Selain itu, pihak Lion Air pada Jumat (20/3) mengatakan akan menangguhkan penerbangan internasional dan domestik mulai dari 25 Maret hingga 30 April. (Reuters)