Pemerintah India akan kembali membuka Taj Mahal, pada Rabu (16/5). Objek wisata utama negara tersebut ditutup sejak dua bulan lalu akibat lonjakan infeksi Covid-19 yang mematikan.
Kasus infeksi dan kematian di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu melonjak ke level rekor pada April dan Mei. Otoritas negara bagian dan pusat memberlakukan lockdown dan menerapkan pembatasan lain untuk membendung penyebaran virus.
Selama beberapa pekan terkahir, laju infeksi telah menurun, dengan kota-kota besar termasuk Ibu Kota New Delhi dan Mumbai mencabut beberapa pembatasan pergerakan dan kegiatan.
Sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia, Taj Mahal ditutup pada Maret 2020 ketika India memberlakukan salah satu lockdown paling ketat di dunia pada awal pandemik.
Monumen cinta yang dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan sebagai makam untuk istri tercintanya, Mumtaz Mahal, kemudian dibuka kembali pada September 2020 dengan pembatasan jumlah pengunjung sebelum ditutup kembali pada pertengahan April 2021.
Taj Mahal berada di negara bagian utara Uttar Pradesh, yang terkena dampak parah selama gelombang besar infeksi dan fatalitas akibat Covid-19.
Seorang pejabat Survei Arkeologi India pada Senin (14/6) mengungkapkan bahwa tindakan pencegahan Covid-19 berarti pengunjung tidak akan diizinkan menyentuh makam marmer. "Semua tindakan pencegahan yang sesuai dengan Covid-19 sudah diberlakukan," kata pejabat itu kepada AFP.
Misalnya, para pengunjung harus menginjak platform seperti spons yang akan membersihkan sepatu mereka sebelum masuk ke area monumen. (New Straits Times)