Dalai Lama meminta maaf kepada publik terutama keluarga seorang bocah laki-laki yang ia cium di sebuah acara. Dalam rekaman yang menunjukkan adegan itu, Dalai Lama juga meminta anak laki-laki itu untuk menghisap lidahnya. Adegan itulah yang kemudian menjadi kontroversi.
Kantornya mengatakan dia ingin meminta maaf kepada anak itu dan keluarganya "atas luka yang mungkin ditimbulkan oleh kata-katanya".
Video itu juga memperlihatkan Dalai Lama mencium anak itu di bibirnya.
"Yang Mulia sering menggoda orang yang dia temui dengan cara yang polos dan lucu, bahkan di depan umum dan di depan kamera. Dia menyesali kejadian itu," kata kantornya.
Rekaman itu telah memicu kritik luas.
Menurut pernyataan tersebut, anak laki-laki tersebut telah meminta Dalai Lama jika dia bisa memeluknya - seperti dalam klip 23 detik yang beredar secara online. Kemudian Dalai Lama memanggilnya maju dan mereka berpelukan. Sang pemimpin spiritual itu pun meminta anak itu mencium pipinya, kemudian bibirnya.
Setelah itu, ada jeda dan Dalai Lama mengatakan 'hisap lidahku." Ia kemudian menjulurkan lidah dan anak itu sedikit terkejut, tetapi masih tersenyum. Ia kemudian menempelkan dahinya dengan dahi Dalai Lama dan ikut menjulurkan lidah. Namun, tidak sampai bersentuhan meski jaraknya sangat dekat.
Tidak jelas kapan dan di mana insiden itu terjadi.
Menjulurkan lidah bisa menjadi bentuk sapaan di Tibet. Namun, video tersebut viral dan menuai kontroversi. Pihak yang merasa tidak nyaman dengan adegan di video tersebut, menilainya sebagai aksi yang menjurus pada pedofilia.
Dalai Lama tinggal di pengasingan di India sejak melarikan diri dari Tibet pada 1959, menyusul pemberontakan melawan pemerintahan China di sana.
Pada 2019, kantor Dalai Lama meminta maaf setelah pemimpin spiritual itu mengatakan kepada BBC dalam sebuah wawancara bahwa Dalai Lama mengatakan perempuan di masa depan harus "menarik".(bbc)