Meskipun bergabung dengan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas konflik Ukraina, Swiss telah menekankan sikap netral karena memblokir pengiriman senjata ke rezim Kiev dari Jerman, Polandia, dan sekarang Denmark.
Pihak berwenang Swiss telah mengonfirmasikan bahwa mereka menolak permintaan dari Denmark untuk memasok pengangkut personel lapis baja tipe Piranha III ke Ukraina.
Menurut Radio Denmark, sekitar 20 pengangkut personel lapis baja telah dibeli dari Swiss dengan syarat hanya dapat diteruskan jika Bern mengizinkannya. Sekretariat Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) mengatakan, sebelumnya telah menerima permintaan serupa dari Jerman untuk mengirim tank dan amunisi. Akhirnya, semua permintaan ditolak dengan alasan Swiss netral.
Mayor Esben Salling Larsen, analis militer di Akademi Pertahanan Kerajaan Denmark, mengatakan itu "sangat normal" bagi negara-negara untuk menetapkan kondisi untuk penjualan kembali materiil, merujuk pada armada tempur F-16 lama Denmark yang membutuhkan persetujuan AS jika hendak menjual kembali.
“Perlu diperkirakan bagaimaa masalah seperti itu bisa muncul,” katanya kepada Radio Denmark. “Ini menunjukkan bahwa donasi dan bantuan senjata adalah sesuatu yang perlu kita pikirkan di masa depan”, renungnya.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Denmark menolak mengomentari kasus tersebut.
“Demi kerahasiaan soal operasional, Kemhan tidak bisa menjelaskan secara detail soal donasi senjata”, demikian pernyataan Kemenhan Denmark.
Sebelumnya, Swiss mengambil langkah serius dari netralitasnya yang terkenal karena bergabung dengan semua sanksi yang dijatuhkan oleh UE terhadap Rusia atas operasi khusus untuk mendemiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina dan melindungi penduduk republik Donbass.
Pada saat yang sama, pemerintah Swiss terus menekankan netralitas karena menolak untuk memasok senjata antara lain ke Polandia untuk mempersenjatai Ukraina.
Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah Swiss mendapat tekanan yang meningkat. Misalnya, Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck mengulangi keinginan Berlin agar Swiss mengubah praktiknya dan "memberikan dukungan maksimal kepada Ukraina" saat ia bertemu dengan anggota pemerintah Swiss pekan lalu.
Denmark telah menjadi pendukung tetap untuk mempersenjatai Ukraina sejak awal konflik, menyumbangkan peningkatan persenjataan mulai dari sistem anti-tank hingga rudal angkatan laut Harpoon, yang dapat juga digunakan dalam mode truk dan mungkin memiliki jangkauan hingga 240 kilometer.
Sumber: sputniknews.com/