close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (tengah kiri) dan Presiden Indonesia Joko Widodo (tengah kanan) menginspeksi penjaga kehormatan saat upacara penyambutan di istana Changdeokgung di Seoul, Korea Selatan, Senin (10/9)./Antara Foto
icon caption
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (tengah kiri) dan Presiden Indonesia Joko Widodo (tengah kanan) menginspeksi penjaga kehormatan saat upacara penyambutan di istana Changdeokgung di Seoul, Korea Selatan, Senin (10/9)./Antara Foto
Dunia
Selasa, 11 September 2018 20:58

Di Korea, Jokowi ceritakan aksi akrobatiknya saat opening Asian Games 2018

Presiden Jokowi menegaskan, atraksi motor yang dilakukannya hanya sebuah hiburan.
swipe

Presiden Joko Widodo menceritakan aksinya dalam pembukaan Asian Games 2018. Jokowi berseloroh, tak ada presiden lain yang melakukan aksi akrobatik menggunakan sepeda motor.

Di hadapan para mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia dan Malaysia di Universitas Hankuk Seoul, Korea Selatan, Jokowi mengakui banyak presiden lain yang terkenal. Dia menyebut Presiden Amerika Serikat Barack Obama, pemimpin Uni Soviet Gorbachev, Sekjen PBB Ban Ki-moon. 

"Saya cukup yakin dari mereka tidak ada yang pernah loncat di atas mobil dengan mengendarai motor. Enggak ada," kata Presiden Jokowi yang disambut tawa hadirin.

Namun presiden menegaskan, atraksi motor tersebut hanya sebuah hiburan. Ia kemudian mengatakan, gelaran Asian Games 2018 menjadi gambaran human capital luar biasa yang ada di Asia.

Sebab Asian Games 2018 diikuti lebih dari 11.000 atlet dan 2.500 ofisial dari 45 negara bertanding di 40 cabang olahraga. Hal ini menjadikan Asian Games 2018 menjadi gelaran Asian Games terbesar dalam sejarah.

Jokowi juga menggarisbawahi bersatunya Korea Utara dan Korea Selatan di pesta olahraga ini. Saat defile, atlet kedua negara juga menggunakan satu bendera, yakni bendera unifikasi Korea.

Presiden juga mengapresiasi inisiasi Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang mengadakan pertemuan sebagai sejarah baru perdamaian semananjung Korea.

"Sebuah sejarah, karena Korea saudara dekat, satu rumpun, kalau bertemu adalah sebuah hal yang wajar dan saya sangat berbahagia," katanya. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan