close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Jokowi saat menghadiri APEC Economic Leaders’ Retreat 2021, melalui konferensi video, Jumat (16/07/2021) malam. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)
icon caption
Presiden Jokowi saat menghadiri APEC Economic Leaders’ Retreat 2021, melalui konferensi video, Jumat (16/07/2021) malam. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)
Dunia
Sabtu, 17 Juli 2021 12:57

Di KTT APEC, Jokowi dorong kerja sama global tangani pandemi

Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya dunia memastikan upaya vaksinasi global, termasuk memperkecil kesenjangan vaksinasi.
swipe

Presiden RI Joko Widodo menyerukan pentingnya solidaritas dan kerja sama antarnegara di dunia untuk bersama-sama melawan pandemik Covid-19. Hal itu disampaikan Jokowi dalam KTT informal APEC yang digelar secara virtual pada Jumat (16/7). 

Selain itu, Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya dunia memastikan upaya vaksinasi global, termasuk memperkecil kesenjangan vaksinasi.

Presiden juga menyampaikan bahwa saat ini kesenjangan vaksinasi di dunia masih cukup lebar. Kesenjangan tersebut, lanjutnya, tercermin dari data terbaru yang menyatakan penyuntikkan dosis vaksin di kawasan ASEAN baru mencapai 17,63% dari populasi dan di kawasan Afrika baru 4,3% dari populasi. 

Sementara itu, di kawasan Amerika Utara dan Eropa, masing-masing sebesar 77,73% dan 76,81% dari total populasi.

"Dalam kaitan ini, presiden mengharapkan APEC dapat berkontribusi untuk menutup ketimpangan vaksinasi global, termasuk melalui berbagi dosis lewat Covax Facility," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan pers yang disampaikan di Istana Negara, Jakarta, usai mendampingi Presiden dalam KTT APEC.

Jokowi mengingatkan bahwa pertimbangan epidemiologis harus selalu menjadi dasar utama dan bukan pertimbangan pengaruh politik, termasuk dalam isu vaksin. Dia juga menyampaikan bahwa APEC harus mendorong peningkatan produksi vaksin global.

"Terdapat beberapa strategi yang harus dilakukan, yaitu diversifikasi produksi vaksin ke negara berkembang, eliminasi hambatan perdagangan terkait bahan baku vaksin, dukungan terhadap TRIPS waiver untuk mengatasi pandemi, serta alih teknologi vaksin terkini," papar Menlu Retno.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa pemulihan ekonomi mustahil dilakukan bila pandemik belum berakhir. Untuk itu, pemulihan kesehatan harus didahulukan sehingga perang melawan Covid-19 bisa segera dimenangkan.

Lebih lanjut, dalam konteks nasional, Jokowi menjelaskan kebijakan utama yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini, antara lain kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di seluruh Jawa dan Bali, serta kota-kota yang mengalami lonjakan kasus. Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan upaya penguatan layanan kesehatan, termasuk membangun rumah sakit darurat, upaya mencukupi kebutuhan oksigen dan obat-obatan, serta percepatan vaksinasi nasional.

"Terkait vaksin, presiden menyampaikan bahwa saat ini sudah lebih 55 juta dosis vaksin telah disuntikkan di Indonesia dan proses ini akan terus dipercepat. Sejauh ini, Indonesia telah menerima 142.973.880 dosis vaksin baik dalam bentuk curah maupun dalam bentuk vaksin jadi," ungkap Menlu Retno.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Valerie Dante
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan