Kasus body shaming mewarnai dunia profesional di Inggris di mana seorang pencari kerja perempuan gagal mendapatkan posisi sebagai marketing perusahaan properti hanya karena dianggap terlalu gemuk. Cerita ini terkuak ketika seorang direktur perusahaan perekrutan yang fokus di bidang properti dan pembangunan rumah yang berbasis di London TDM Recruitment, Faye Angeletta, mengajukan nama calon karyawan kepada seorang bos perusahaan yang enggan disebutkan namanya.
Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (24/11), ketika Angeletta meminta tanggapan bos tersebut, alih-alih memberi masukan dia justru berujar lewat sebuah pesan teks bahwa kandidat dengan ukuran terlalu besar bisa saja bukan sebuah paket lengkap untuk melakukan sebuah pekerjaan.
Bos itu juga mengungkapkan penampilan sangatlah penting. Angeletta yang marah telah mengungkapkan bagaimana seorang bos properti membuat komentar yang mengejutkan tentang berat badan kandidat dan mengatakan bahwa dia bukan yang paling ramping. Padahal kandidat itu memakai ukuran pakaian 16 yang merupakan ukuran rata-rata warga Inggris.
Angeletta dan si pekerja perempuan ini kemudian membuat keputusan bahwa dirinya akan ditarik dari kandidat karyawan. Angeletta juga menjelaskan alasan mengapa si pencari kerja gagal mendapatkan posisi tersebut, dan harus menghindari proses perekrutan semacam ini. Melalui akun Linkedin, Angeletta menyebutkan dirinya telah bekerja selama tujuh tahun di dunia rekruitmen, namun pesan mengenai calon karyawan yang tidak bisa diterima di perusahaan dengan alasan kurang ramping tetap tidak bisa dipercaya.
Dia berpesan bahwa orang-orang perlu tahu mengapa mereka tidak mendapatkan pekerjaan dan apa yang dapat ditingkatkan. Orang lain mungkin bisa berkata pastikan sebelum wawancara, kamu memeriksa diri di cermin dan pastikan rambut rapi. Namun, dengan orang-orang yang kelebihan berat badan, Angeletta memiliki kewajiban agar orang-orang tersebut tidak kembali berurusan dengan bos yang demikian.
