Polisi Israel menembakkan peluru karet dan melemparkan granat kejut ke arah pemuda Palestina yang melempar batu ke Masjid Al Aqsa, Yerusalem, di tengah kemarahan yang meningkat atas potensi penggusuran warga Palestina dari rumah-rumah di tanah yang diklaim oleh para pemukim Yahudi.
Setidaknya 178 warga Palestina dan enam petugas terluka dalam bentrokan pada malam hari di situs suci tersebut. Ribuan warga Palestina dilaporkan berhadapan dengan beberapa ratus polisi Israel yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara.
Ketegangan telah meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki selama Ramadan, dengan bentrokan setiap malam di Sheikh Jarrah di Yerusalem timur.
Sheikh Jarrah merupakan lingkungan di mana banyak keluarga Palestina menghadapi penggusuran dalam kasus hukum yang sudah berjalan lama.
Seruan untuk tenang dan menahan diri mengalir pada Jumat (7/5) dari Amerika Serikat dan PBB. Sementara itu, sejumlah pihak lain termasuk Uni Eropa dan Yordania menyuarakan kewaspadaan atas kemungkinan penggusuran.
Puluhan ribu warga Palestina memadati kompleks puncak bukit yang mengelilingi masjid pada Jumat pagi untuk salat. Banyak yang tetap tinggal untuk memprotes penggusuran di kota dinilai telah yang menjadi titik konflik Israel-Palestina.
Namun, setelah berbuka puasa, bentrokan terjadi di Al Aqsa dengan bentrokan kecil di dekat Sheikh Jarrah, yang terletak di dekat Gerbang Damaskus yang terkenal di Kota Tua.
Polisi menggunakan meriam air yang dipasang pada kendaraan lapis baja untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat rumah keluarga yang menghadapi potensi penggusuran.
"Jika kita tidak mendukung kelompok orang ini di sini, rumah saya juga pasti akan diguasur, rumah mereka semua dan rumah seluruh warga Palestina yang di sini juga akan bernasib sama," kata pengunjuk rasa Bashar Mahmoud.
Melalui pengeras suara masjid seorang petugas di Al Aqsa meminta seluruh pihak di kompleks untuk menahan diri agar tidak terjadi kekerasan.
"Polisi harus segera berhenti menembakkan granat kejut ke arah jemaah, serta para pemuda harus tenang dan diam," ujarnya.
Mahkamah Agung Israel akan mengadakan sidang tentang penggusuran Sheikh Jarrah pada Senin (10/5), hari yang sama ketika Israel memperingati Hari Yerusalem.
Layanan ambulans Palestine Red Crescent Palestina mengatakan, 88 orang Palestina yang terluka dibawa ke rumah sakit setelah terkena peluru logam berlapis karet.
Salah satu yang terluka kehilangan satu mata, dua orang lainnya menderita luka di kepala yang serius, serta dua lainnya mengalami patah rahang.
Seorang juru bicara polisi menyatakan, warga Palestina melemparkan batu, kembang api, dan benda-benda lain ke arah petugas.
Dia menambahkan, beberapa dari enam orang yang terluka membutuhkan perawatan medis.
"Kami akan menanggapi dengan tangan berat setiap gangguan kekerasan, kerusuhan, atau cedera pada petugas kami. Kami akan bekerja untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab dan membawa mereka ke pengadilan," kata juru bicara itu.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menganggap, Israel bertanggung jawab atas perkembangan berbahaya dan serangan yang terjadi di kota suci itu.
Abbas meminta Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pertemuan mendesak demi membahas masalah tersebut.