close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Executive chairman Starbucks Howard Schultz mengundurkan diri setelah 36 tahun / pixabay
icon caption
Executive chairman Starbucks Howard Schultz mengundurkan diri setelah 36 tahun / pixabay
Dunia
Selasa, 05 Juni 2018 12:04

Dikabarkan maju capres, bos Starbucks mundur

Schultz memberikan sinyal masuk ke dunia politik, namun belum menyebutkan keinginan untuk maju sebagai presiden.
swipe

Executive chairman Starbucks Howard Schultz mengundurkan diri setelah 36 tahun memajukan kedai kopi itu. Schultz merupakan bos Starbuck yang menjadikan jaringan kedai kopi menjadi kekuatan global.

Schultz yang pensiun dari CEO tahun lalu itu akan melepaskan jabatan dari Starbucks pada 26 Juni mendatang. Langkah pengunduran diri itu memicu pertanyaan tentang ambisi politiknya.

Dia memang dikenal publik ingin mencalonkan diri sebagai calon presiden AS. Dalam wawancara dengan New York Times, dia tidak menyebutkan keinginan untuk maju sebagai presiden.

"Salah satu hal yang ingin saya lakukan dalam babak berikutnya adalah mewujudkan peranan yang bisa saya mainkan," kata Schultz dilansir BBC, Selasa (5/6). "Saya tidak yakin apa yang dimaksud hal itu untuk saat ini," imbuhnya.

Namun, Schultz memberikan sinyal masuk ke dunia politik. Dia menyebut ingin melayani negara. "Tapi tidak berarti saya maju untuk menjadi pejabat publik," kata dia.

Schultz, 64, mulai bekerja di Starbucks pada 1982 sebagai direktur operasional dan pemasaran. Dia masuk ke jajaran dewan direksi sejak 1985. Dia pun menjabat sebagai CEO dalam waktu yang lama.

Selama kepemimpinan Schultz, Starbuck berkembang dari 11 kedai menjadi lebih dari 28.000 outlet. Harga saham Starbucks juga naik drastis menjadi 21.000%.

Nantinya selepas mundur, Schultz akan menjadi chairman emeritus. Posisinya itu akan digunakannya untuk berbicara tentang isu sosial dan global.

Berkat kebijakan Schultz yang diwariskannya, Starbucks merupakan ritel yang memberikan asuransi kesehatan kepada para pekerjanya. Mereka juga mengambil sikap yang tegas dalam isu imigrasi.

Schultz juga marah besar saat terjadi insiden rasis di kedai Starbucks pada bulan lalu. Apalagi, kasus itu juga dilaporkan ke pihak keamanan. Dia memerintahkan Starbuck untuk melakukan pelatihan dan pemahaman tentang rasisme.

img
Dika Hendra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan