close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Duta Besar Jepang untuk RI Masafumi Ishii dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin dalam perjamuan penganugerahan Bintang Jasa Jepang di kediaman dubes Jepang, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (18/1). Alinea.id / Valerie Dante
icon caption
Duta Besar Jepang untuk RI Masafumi Ishii dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin dalam perjamuan penganugerahan Bintang Jasa Jepang di kediaman dubes Jepang, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (18/1). Alinea.id / Valerie Dante
Dunia
Sabtu, 19 Januari 2019 03:30

Din Syamsuddin terima penghargaan Bintang Jasa dari Jepang

Din berkontribusi dalam mendorong saling pengertian antar masyarakat Islam di Indonesia dengan masyarakat Jepang.
swipe

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii, menganugerahkan Bintang Jasa Jepang kepada Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau yang akrab disapa Din Syamsuddin.

Penghargaan 'The Order of the Rising Sun, Gold, and Silver Star' kepada Din Syamsuddin itu diberikan atas kontribusinya dalam mendorong persahabatan dan pemahaman antara rakyat Jepang dengan masyarakat Islam di Indonesia.

"Kami sangat bahagia dapat memberikan penghargaan ini kepada Din Syamsuddin yang telah bekerja keras mendorong rasa saling memahami antara Jepang dan Indonesia," kata Dubes Masafumi dalam perjamuan yang diadakan di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (18/1).

Masafumi mengatakan, penganugerahan Bintang Jasa dari pemerintah Jepang untuk Din Syamsuddin dilakukan pada 6 November 2018. Setelah menghadiri acara penyerahan tanda jasa, Din melakukan audiensi dengan Kaisar Jepang Akihito di Istana Kekaisaran Jepang.

Masafumi menilai, Din sebagai salah satu tokoh Islam Indonesia telah berkiprah dalam sejumlah dialog kerja sama antar agama. Salah satunya dengan penyelenggaraan Forum Perdamaian Dunia (WPF).

Selain itu, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu juga membantu mendorong program undangan guru-guru pesantren Indonesia untuk studi ke Jepang. Program ini telah diselenggarakan oleh pemerintah Jepang sejak 2004.

"Din berkontribusi dalam mendorong saling pengertian antar masyarakat Islam di Indonesia dengan masyarakat Jepang.  Program guru-guru pesantren dinilai penting bagi pendidikan agama dan pembentukan pemikiran," tutur Dubes Masafumi.

Penghargaan baru ini menambah rentetan prestasi Din terkait hubungannya dengan Jepang. Sebelumnya, pada 2016, dia menerima penganugerahan penghargaan dari Menteri Luar Negeri Jepang atas jasa-jasanya dalam mendorong hubungan baik antara masyarakat Islam di Indonesia dan masyarakat Jepang.

Ditambah lagi pada 2017 hingga 2018, pemerintah Indonesia memberi kepercayaan kepada Din untuk memangku jabatan sebagai Utusan Khusus untuk Dialog dan Kerja Sama antar Agama dan Peradaban.

"Sudah saatnya agama di Asia melakukan pelayanan dan menjalankan misi keagamaan mereka. Agama seharusnya dapat memimpin dan membantu mengarahkan kemajuan kawasan serta mencegah dampak-dampak negatif yang sifatnya sekuler," tutur Din dalam kesempatan yang sama.

Tidak hanya dalam forum dialog antar agama, Din juga berkontribusi dalam upaya memperkenalkan pengesahan makanan halal di Jepang.

"Berkat upaya dari banyak pihak, termasuk Din, wisatawan Indonesia yang pergi ke Jepang untuk pertama kalinya menyentuh angka 400.000 wisatawan pada 2018. Karena ada makanan halal, wisatawan muslim dari Indonesia tidak perlu repot lagi mencari makan," ungkap dubes.

Selain pernah menjabat sebagai Ketua Umum MUI periode 2014-2015, Din juga pernah menjabat sebagai Ketua WPF dan Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations sejak 2007.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan