Donald Trump mengolok-olok aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, di Twitter pada Senin malam setelah remaja berusia 16 tahun itu mengecam para pemimpin dunia yang disebutnya tidak mengambil langkah yang cukup untuk mengatasi perubahan iklim.
"Dia terlihat seperti seorang remaja putri yang sangat bahagia, yang menantikan masa depan yang cerah dan indah. Sangat menyenangkan untuk dilihat," twit Trump saat membalas unggahan video pidato Thunberg di KTT Iklim PBB pada Senin (23/9).
Kecenderungan Trump untuk mencemooh dan berkonfrontasi via daring dengan musuh-musuhnya sudah tidak asing, namun twitnya pada Senin dinilai sudah keterlaluan karena yang diserangnya adalah seorang anak-anak.
Thunberg merespons pernyataan Trump dengan tenang. Pada Selasa (24/9) dia memperbarui bio Twitter-nya dengan menulis, "A very happy young girl looking forward to a bright and wonderful future".
Pidato Thunberg di KTT Iklim PBB viral dengan cepat.
"Orang-orang menderita, orang-orang sekarat, seluruh ekosistem hancur. Kita berada di awal kepunahan massal dan semua yang Anda bicarakan adalah uang dan dongeng abadi tentang pertumbuhan ekonomi," ujar Thunberg saat berpidato.
Thunberg sendiri tidak menyebut nama Trump ataupun pemimpin dunia lainnya dalam pidatonya, tetapi pesannya jelas.
"Beraninya Anda terus memalingkan wajah dan datang ke sini dengan mengatakan bahwa Anda melakukan cukup ketika politik dan solusi yang dibutuhkan tidak terlihat," kata Thunberg. "Anda bilang Anda mendengarkan kami dan Anda bilang Anda memahami urgensinya, tetapi tidak peduli seberapa sedih dan marahnya saya, saya tidak percaya itu."
Mantan direktur komunikasi Gedung Putih Anthony Scaramucci, yang baru-baru ini menarik dukungannya bagi Trump, mengkritik sang presiden atas pernyataannya.
"Orang tua di Amerika dan seluruh dunia: dia (Trump) menargetkan seorang perempuan berusia 16 tahun. @realDonaldTrump tidak layak untuk melayani (sebagai presiden," twit Scaramucci pada Selasa.
Trump hadir sebentar di KTT Iklim PBB dalam perjalanannya menuju ke acara tentang kebebasan beragama yang diselenggarakan AS. Dia tidak berpidato di KTT Iklim PBB, isu yang telah berulang kali dicapnya sebagai hoaks.
Thunberg, yang telah membantu membangkitkan gerakan global yang menuntut lebih banyak tindakan untuk mengatasi perubahan iklim, sempat bertemu dengan Trump di Sidang Umum PBB. Remaja putri itu tertangkap kamera menatap tajam Trump.
Di lain sisi, Thunberg mengakui tentang diagnosis Asperger-nya, menyebut itu sebagai kekuatan super yang membantu aktivismenya.
"Diagnosis itu membantu saya tetap fokus. Ketika Anda tertarik tentang sesuatu, Anda terus membacanya dan Anda menjadi sangat fokus," katanya kepada CNN.