close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden China Xi Jinping membetulkan pakaiannya di akhir sidang Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Balai Agung Rakyat di Beijing, China, Senin (5/3)./ Antarafoto
icon caption
Presiden China Xi Jinping membetulkan pakaiannya di akhir sidang Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Balai Agung Rakyat di Beijing, China, Senin (5/3)./ Antarafoto
Dunia
Rabu, 28 Maret 2018 11:17

Diskursus pemusnahan nuklir dalam pertemuan China-Korut

Presiden China Xi Jinping dan pemimpin Korut Kim Jong Un membahas isu denuklirisasi di Semenanjung Korea.
swipe

Presiden China Xi Jinping dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membahas isu denuklirisasi di Semenanjung Korea selama kunjungan tidak resminya di Beijing, Minggu (25/3) hingga hari ini.

Dilansir Antara, Xi menyatakan, China tetap berpegang teguh pada cita-cita denuklirisasi di Semenanjung, menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, serta mengatasi persoalan bersama melalui dialog dan konsultasi.

Untuk mendukung cita-cita tersebut, China menggandeng pihak-pihak terkait guna membahas tindakan konkret menciptakan perdamaian kawasan. Mengingat tensi China-Korut serta beberapa negara lain seperti AS dan Korsel belakangan meninggi, setelah isu nuklir berhembus.

Xi yang juga Sekjen Partai Komunis Cina (PKC) berjanji akan menjalankan peran konstruktif pada isu Semenanjung dan mengajak Korut menciptakan stabilitas kawasan.

Sementara Kim menuturkan, situasi Semenanjung Korea mulai membaik setelah Korut berinisiatif meredakan situasi dan mengajukan usulan pembicaraan damai.

"Kami konsisten untuk menjalankan denuklirisasi di Semenanjung sebagaimana cita-cita mendiang Kim Il Sung (mantan pemimpin Korut) dan Kim Jong Il (mantan Sekjen Partai Buruh Korut/WPK)," ujarnya.

Kim memastikan segera mengubah struktur internal Korea sebagai mitra rekonsiliasi China. Muaranya, kedua belah pihak akan menghelat pertemuan tingkat tinggi dengan negara lain, guna membahas diskursus denuklirisasi dan penciptaan perdamaian lebih lanjut.

Korut ingin berdialog dengan AS dan menggelar pertemuan tingkat tingggi, imbuh Kim.

"Isu denuklirisasi Semenanjung Korea dapat teratasi jika Korsel dan AS menanggapi upaya kami yang disertai itikad baik, menciptakan atmosfer perdamaian, dan stabilitas kawasan melalui langkah-langkah progresif dan sinkronisasi untuk menciptakan perdamaian," kata Kim yang juga Ketua Umum WPK itu.

Sebelum melakukan pembicaraan, Xi menggelar upacara penyambutan kehadiran Kim di Balai Agung Rakyat China di kawasan Tian'anmen. Xi yang didampingi istrinya, Peng Liyuan, menggelar jamuan makan bersama Kim dan istri Ri Sol Ju.

"Kami sepakat persahabatan yang terjalin sejak lama antara China dan Korut berdasarkan kepentingan bersama dan pilihan strategis bersama kedua belah pihak," kata Xi.

Xi tak mempermasalahkan perubahan situasi global dan regional, dan tetap berpegang teguh pada pembangunan kemitraan China-Korut. Terutama saat dihadapkan pada berbagai situasi mendesak.

Harapannya, lanjut Xi, duo itu bisa memperkuat pertukaran pikiran antarpemimpin, meningkatkan komunikasi strategis, memperluas bidang kerja sama, dan memberikan manfaat bagi rakyat kedua negara.

Kim mengaku memilih China sebagai kunjungan kenegaraan pertamanya, untuk mempertegas kemitraan keduanya telah berlangsung secara turun-temurun.

"Saya dan Sekjen Xi Jinping telah berhasil meningkatkan hubungan antara kedua belah pihak. Kami menghargai situasi dalam negeri, menjaga perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea, serta isu-isu lain juga telah dibicarakan," tuturnya.

Kunjungan Kim ke negeri "Tirai Bambu" itu juga dalam rangka memenuhi undangan Xi Jinping. Usai lawatan, Kim dan rombongan dilaporkan pulang ke negaranya dengan menggunakan kereta api antipeluru dari Beijing.

img
Purnama Ayu Rizky
Reporter
img
Purnama Ayu Rizky
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan