close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
(Kiri ke kanan) Rashida Tlaib, Ilhan Omar, Alexandria Ocasio-Cortez dan Ayanna Pressley saat menggelar konferensi pers pada Senin (15/7). REUTERS/Erin Scott
icon caption
(Kiri ke kanan) Rashida Tlaib, Ilhan Omar, Alexandria Ocasio-Cortez dan Ayanna Pressley saat menggelar konferensi pers pada Senin (15/7). REUTERS/Erin Scott
Dunia
Rabu, 17 Juli 2019 12:50

DPR AS kecam pernyataan rasialis Trump

DPR AS meloloskan resolusi yang mengecam Trump pada Selasa (16/7). Beberapa Republikan turut mendukungnya.
swipe

DPR Amerika Serikat telah sepakat untuk secara simbolis mengutuk serangan Donald Trump ke empat wanita anggota Kongres asal Partai Demokrat.

Resolusi tersebut mengecam pernyataan rasialis Trump yang dinilai telah melegitimasi ketakutan dan kebencian terhadap warga baru AS dan orang dengan kulit berwarna.

"Imigrasi telah mendefinisikan setiap babak sejarah AS ... Seluruh rakyat AS, kecuali keturunan asli dan orang Afrika-Amerika adalah imigran atau keturunan imigran," ungkap resolusi tersebut.

Resolusi tersebut juga mencatat bahwa patriotisme tidak didefinisikan oleh ras atau etnis tetapi dengan pengabdian kepada cita-cita Konstitusi tentang kesetaraan, kebebasan, inklusi dan demokrasi.

Trump secara luas dicap rasialis dan xenofobia karena mengatakan kepada empat wanita anggota Kongres itu untuk meninggalkan AS dan kembali ke negara asal mereka. Namun, sang presiden bersikeras bahwa dirinya tidak rasialis.

"Twit-twit tersebut tidak rasialis ... Pemungutan suara yang akan berlangsung adalah permainan Demokrat. Partai Republik seharusnya tidak menunjukkan 'kelemahan' dan jatuh dalam perangkap mereka," twit Trump.

Empat Republikan dan satu-satunya dari anggota DPR dari jalur independen bergabung dengan 235 politikus Demokrat di DPR pada Selasa (16/7) untuk meloloskan resolusi yang mengecam Trump.

'The Squad'

Dalam serangkaian twit pada Minggu (14/7), Trump mengatakan bahwa Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Ayanna Pressley dan Rashida Tlaib berasal dari negara-negara yang pemerintahannya bobrok dan mereka seharusnya kembali ke sana.

Twit Trump tersebut dipicu oleh kesaksian Ocasio-Cortez, Tlaib dan Pressley kepada komite DPR tentang kondisi di pusat penahanan migran yang telah mereka kunjungi.

Demokrat telah secara luas mengkritik pendekatan pemerintahan Trump terhadap kontrol perbatasan, dengan mengatakan penahanan migran dilakukan dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Dari sisi Trump, perbatasan tengah menghadapi krisis. Dia membela tindakan agen perbatasan. Pada 16 Juli, pemerintahan Trump mengumumkan aturan baru yang bertujuan mengekang migrasi dari Amerika Tengah.

Trump tidak secara eksplisit menyebut nama keempat wanita yang dijuluki The Squad itu, tetapi konteks pernyataannya menghadirkan relasi yang jelas dengan mereka. 

Keempat wanita itu adalah warga negara AS. Tiga dari mereka, yaitu Ocasio-Cortez, Tlaib dan Pressley dilahirkan dan dibesarkan di AS. Sementara Omar, pindah ke AS saat masih anak-anak.

Dalam konferensi pers pada Senin (15/7) untuk merespons pernyataan Trump, keempat wanita Kongres itu menyerukan agar orang-orang mengabaikan pernyataan Trump. Mereka menekankan bahwa fokusnya harus pada kebijakan, bukan kata-kata sang presiden. 

Keempat perempuan tersebut bersikeras bahwa isu layanan kesejatan, kekerasan senjata dan khususnya penahanan migran di perbatasan AS dengan Meksiko harus menjadi fokus bersama.

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan