Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat telah memilih meloloskan sebuah RUU untuk mencabut deklarasi darurat Donald Trump atas pembangunan dinding perbatasan dengan Meksiko.
Opsi untuk membatalkan deklarasi itu sekarang berada di Senat yang mayoritas dihuni Republikan. Sejumlah senator berhaluan konservatif menegaskan akan mendukung Demokrat untuk mencabutnya.
Trump, yang mendeklarasikan keadaan darurat setelah Kongres menolak dana untuk membangun dinding perbatasan menegaskan, dia akan memveto RUU tersebut.
Resolusi untuk mencabut deklarasi darurat Trump lolos dengan perolehan suara 245-182.
Tiga belas Republikan memihak Demokrat dengan menolak deklarasi darurat nasional Trump. Itu berarti Kongres tidak memiliki mayoritas dua per tiga dari kedua kamar yang diperlukan untuk membatalkan veto presiden.
Anggota parlemen menggunakan pasal dari UU Keadaan Darurat Nasional untuk tidak mengindahkan presiden, tetapi itu mengharuskan kedua kamar di Kongres untuk mendukungnya dan menyelesaikan pemungutan suara dalam waktu 18 hari.
Trump mencap perbatasan selatan tengah mengalami krisis dan pada 15 Februari dia mengeluarkan deklarasi darurat untuk "melangkahi" Kongres dan membangun dinding perbatasan dengan dana militer.
Menurut Demokrat, deklarasi itu tidak konstitusional.
Ketua DPR Nancy Pelosi pada Senin (25/2) menyatakan, "Ini bukan tentang perbatasan. Ini bukan tentang konstitusi AS. Ini bukan tentang politik. Ini bukan tentang keberpihakan. Ini tentang patriotisme."
Sementara banyak Republikan kritis atas deklarasi darurat Trump, sejumlah lainnya berpendapat bahwa presiden menggunakan otoritas sah yang diberikan kepadanya oleh konstitusi.
Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy menuturkan, Partai Republik akan mendukung keputusan Trump. Dia menuduh Demokrat mengabaikan keadaan darurat di perbatasan.
Republikan perwakilan dari Ohio Warren Davidson mengungkapkan, "Saya pikir dia tidak perlu mendeklarasikan keadaan darurat, tetapi dia melakukannya dan itu sah."
Adapun Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell bersikeras bahwa deklarasi darurat adalah "konsekuensi yang dapat diprediksi dan dapat dipahami atas keputusan Demokrat untuk menempatkan penghalang partisan di atas kepentingan nasional."
Deklarasi darurat Trump akan membuka pendanaan nyaris US$8 miliar bagi pembangunan dinding. Jumlah itu masih jauh dari perkiraan biaya sebesar US$23 miliar untuk mendirikan dinding perbatasan yang panjangnya nyaris 3.200 km, namun jauh lebih banyak dari US$1,375 miliar yang disetujui Kongres.