close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Brexit / Pixabay
icon caption
Ilustrasi Brexit / Pixabay
Dunia
Selasa, 10 Juli 2018 10:18

Dua menteri Inggris pendukung Brexit mengundurkan diri

David Davis menjadi menteri pertama yang mengundurkan diri. Setelahnya, menyusul Boris Johnson yang menjabat sebagai menlu Inggris.
swipe

Perdana Menteri Inggris Theresa May menunjuk Jeremy Hunt sebagai menteri luar negeri setelah sebelumnya Boris Johnson (BoJo) mengundurkan diri. Mundurnya BoJo merupakan bentuk protes atas rencana pemerintah untuk membangun hubungan perdagangan yang erat dengan Uni Eropa.

"Ratu dengan gembira menyetujui penunjukan Jeremy Hunt sebagai menteri urusan luar negeri dan persemakmuran," kata kantor PM Inggris lewat sebuah pernyataan seperti yang dikutip dari ABC News, Selasa (10/7).

BoJo yang merupakan seorang pendukung vokal Brexit, mengecam PM May dalam surat pengunduran dirinya. Ia menuding May 'mengibarkan bendera putih' dalam negosiasi dengan Uni Eropa.

"Brexit harusnya tentang peluang dan harapan," tulis BoJo. 

Ia kemudian menulis kalau mimpi itu mati, tercekik oleh keraguan sendiri. BoJo juga mengeluhkan soal bagaimana keputusan penting telah ditunda, mengarah pada apa yang dia gambarkan sebagai semi-Brexit dengan Inggris tidak dapat menyimpang atau pindah, dari aturan dan persyaratan yang ditetapkan di Brussels.

"Terkait hal tersebut kami benar-benar menuju status koloni," kata BoJo.

Sementara itu, PM May mengatakan bahwa dia terkejut dengan keputusan BoJo. Ia mengaku menyesal  dan sedikit terkejut menerima surat (pengunduran diri) setelah diskusi produktif yang dilakukan di Chequers pada hari Jumat. Apalagi proposal komprehensif serta terperinci telah disepakati.

"Jika Anda tidak dapat memberikan dukungan yang kami butuhkan untuk mengamankan kesepakatan ini demi kepentingan Kerajaan Inggris, maka sudah tepat bagi Anda untuk mengundurkan diri," kata May. 

Pengunduran diri BoJo datang selang beberapa jam setelah David Davis yang menjabat sebagai menteri Brexit juga mengambil langkah serupa. Peristiwa ini mendorong sejumlah pihak di Partai Konservatif untuk mempertimbangkan rencana menggeser May.

Juru bicara May mengatakan perdana menteri perempuan kedua Inggris itu akan melawan setiap upaya yang mengganggunya. Ada semakin banyak perbedaan pendapat di kabinet May tentang cara Inggris bernegosiasi untuk keluar dari Uni Eropa.

Pejabat tinggi Uni Eropa mengatakan, Brexit telah menjadi sebuah kekacauan bagi Eropa. Presiden Dewan Eropa Donald Tusk menyayangkan seluruh 'gagasan Brexit tidak ikut pergi bersama dengan David Davis.'

"Kekacauan yang dipicu Brexit adalah persoalan terbesar dalam sejarah hubungan Uni Eropa-Inggris dan masih sangat jauh dari solusi, dengan atau tanpa Davis," kata Tusk.

PM May bersikeras bahwa strategi pemerintah untuk meninggalkan Uni Eropa adalah benar, meski diwarnai pengunduran dua menterinya.

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan