Ilhan Omar dan Rashida Tlaib menjadi wanita muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres Amerika Serikat (AS). Dua representatif Partai Demokrat ini meraih kemenangan di pemilu paruh waktu 2018.
Omar meraih kemenangan dalam perebutan kursi di distrik ke-5 di Minnesota. Adapun Tlaib menang distrik ke-13 di Michigan.
Omar merupakan wanita berdarah Somalia-Amerika pertama, yang terpilih sebagai pembuat undang-undang di Minnesota pada 2016 lalu. Omar kini akan menggantikan posisi kawan Demokratnya, Keith Ellison, pria muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres AS.
Pada kemenangannya kala itu, Omar mengatakan keterlibatannya di dunia politik lebih dari sekedar memenangkan jabatan. Ia berkeinginan mengubah narasi negatif yang lekat pada para imigran dan perempuan kulit berwarna, yang mencalonkan diri untuk dipilih.
Pada pemilu paruh waktu 2018 ini, Omar berhasil memenangkan perebutan kursi dari representatif Partai Republik, Jennifer Zielinski. Dalam kampanyenya, Omar berfokus pada pemerataan layanan kesehatan dan penaikan upah minimum.
Omar memiliki masa kecil yang sulit. Pada usia 8 tahun, ia melarikan diri dari perang saudara di Somalia, dan menetap di kemah pengungsi di Kenya selama empat tahun.
Ketertarikannya pada dunia politik tumbuh saat ia pindah ke AS pada usia 12 tahun. Ini didorong oleh kakeknya yang mengelu-elukan ide pemerintahan demokratis.
Tak hanya Omar, Rashida Tlaib, seorang Demokrat dari Detroit, juga menorehkan sejarah pada pemilu paruh waktu kali ini. Tlaib merupakan anak dari imigran Palestina.
Sama seperti Omar, Tlaib mengedepankan kebijakan progresif, termasuk program layanan kesehatan, upah minimun US$15, dan reformasi imigrasi. (TIME)