close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Turki / Pixabay
icon caption
Ilustrasi Turki / Pixabay
Dunia
Sabtu, 13 Juni 2020 15:42

Dubes RI paparkan 3 strategi Turki hadapi Covid-19

Salah satu strategi Turki adalah konsolidasi politik antara pemerintah dan parlemen.
swipe

Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal memaparkan tiga strategi pemerintah Turki yang membuat negara tersebut memiliki respons solid terhadap pandemik Covid-19.

Strategi pertama adalah konsolidasi politik yang baik antara pemerintah dan parlemen. Dubes Iqbal mengatakan, pemerintah Turki menyadari bahwa yang sangat diperlukan saat menangani krisis adalah kekompakan politik.

"Karena itu, pemerintah terus-menerus melakukan pendekatan ke partai-partai oposisi untuk memastikan kebijakan mereka terkait Covid-19 mendapat dukungan, bukan penentangan," jelas dia dalam seminar virtual 'New Normal Lintas Negara' pada Sabtu (13/6).

Kedua, Iqbal menuturkan bahwa pemerintah Turki menekankan pentingnya komunikasi publik untuk mendorong kepatuhan masyarakat.

Dia menyebut, masyarakat Turki patuh terhadap kebijakan pemerintah karena komunikasi publik terjalin dengan terstruktur. Selain itu, tidak ada kebingungan di antara masyarakat karena para pejabat kompak mendukung pemerintah.

"Contohnya pada 11 Maret, sehari setelah kasus infeksi pertama terdeteksi di Turki, Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet) melarang masyarakat untuk salat di masjid," kata dia. "Kemudian pada 12 Maret, pemerintah mengumumkan hal yang sama, tidak ada pertentangan atau perbedaan pendapat."

Strategi ketiga yang dilakukan Turki untuk mengatasi pandemik Covid-19 adalah kemandirian atau tidak tergantung pada bantuan dari pihak eksternal.

"Turki termasuk negara yang tidak tergantung pada pihak luar dalam penanganan coronavirus jenis baru. Turki justru membantu pihak lain dengan mengirimkan kit tes Covid-19, ventilator, dan sejumlah pasokan medis lainnya," jelas Iqbal.

Memasuki new normal

Dubes Iqbal menjelaskan bahwa sejak 1 Juni, Turki mendeklarasikan new normal dengan masa percobaan hingga 6 Juni. Setelah masa percobaan berakhir dan tidak terjadi lonjakan infeksi, pemerintah kemudian mengumumkan bahwa semua aktivitas sosial dapat berjalan seperti biasa.

"Kunci dari new normal adalah mencari keseimbangan antara menggerakkan ekonomi di satu sisi, sementara di sisi lain tetap menjamin keselamatan masyarakat," sambung dia.

Iqbal mengatakan, Turki sejak awal telah mengumumkan bahwa ketika tingkat kesembuhan nasional mencapai 78%, mereka akan masuk ke new normal. Pemerintah pun mengeluarkan ratusan protokol kesehatan yang wajib dipatuhi setiap sektor bisnis.

"Protokolnya sangat detail. Mereka yang tidak memenuhi protokol tidak akan mendapatkan sertifikasi dan secara otomatis tidak diizinkan beroperasi," jelas Dubes Iqbal.

Lebih lanjut, Iqbal menuturkan bahwa pemerintah kini terus berupaya mengekang penyebaran Covid-19 agar tidak terjadi lonjakan saat sektor pariwisata mulai dibuka pada 20 Juni.

"Bagaimanapun juga, salah satu tulang punggung ekonomi Turki adalah sektor pariwisata. Kesiapan pemerintah akan diuji ketika pariwisata mulai berjalan kembali," imbuh dia.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan