close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
icon caption
Dunia
Rabu, 18 Oktober 2017 17:37

Ekonomi Korut diprediksi keok tahun depan

Serangan nuklir Korea Utara (Korut) turut membawa efek di bidang ekonomi. Setelah sanksi berat dari PBB, Korut kesulitan berdagang
swipe

Dalam penampilan pertamanya di depan publik Amerika Serikat, mantan perwira militer Korut yang adalah Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Ri Yong-ho mengatakan bahwa negaranya akan mengalami kehancuran ekonomi tahun depan.

Ri menyebut Korut akan kesulitan dalam berbisnis setelah China yang merupakan mitra dagang terbesar Korut mundur sebagai mitra bisnis. Apalagi, Presiden Kim Jong-un mengalami ketakutan bahwa China akan mengkhianati Korut. 

"Tidak akan cukup persedian makanan di sana dengan kondisi peperangan seperti saat ini. Sanksi PBB telah menghalangi perdagangan Korut," papar Ri dikutip CNBC

Rumah- rumah di desa tidak ada listrik. Kalaupun ada listrik hanya bertahan tiga sampai empat jam sehari. Atas kondisi tersebut, ribuan buruh di Korut terpaksa mencari pekerjaan di luar negeri.

Ri menyebut bahwa solusi untuk menjaga ekonomi Korut tetap tumbuh adalah mengatasi ketegangan di sekitar Semenanjung Korea. 

Ia juga mengomentari perselisihan antara Kim dengan Presiden Donald Trump. Ri bahkan menyebutnya sebagai pertengkaran antara anak-anak dengan orang dewasa. Mantan militer yang pernah menjalankan organisasi rahasia Office 39 sempat bertugas untuk mendapatkan uang demi mendanai keluarga Kim ini. 

Namun kini ia malah membongkar seluruh rahasia dari mantan presidennya. Ri melarikan diri dari tanah airnya setelah menjadi tahanan kota atas perintah Kim Jong-un dan memilih tinggal di AS sejak tahun 2014, setelah sejumlah rangkaian pembersihan yang dilakukan Presiden Kim Jong un. 

Korut disebut Ri sangat takut dengan tetangganya yakni Korea Selatan. Apalagi AS telah beraliansi dengan Korsel dalam bidang kemiliteran. 

Demi menunjukkan kekuatannya, Korut pun menembakkan rudalnya. Hal ini bertujuan agar dunia khawatir tentang ancaman nuklir yang dari Korut dan meminta agar China turun tangan mengatasi hal tersebut. 

img
Mona Tobing
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan