Eksekutif Huawei Meng Wanzhou (47) bersumpah akan gigih menentang ekstradisi dirinya ke Negeri Paman Sam. Meng Wanzhou ditangkap di Kanada atas surat perintah Amerika Serikat pada Rabu kemarin (8/5).
Meng Wanzhou, yang menghadapi dakwaan terkait pelanggaran sanksi Iran, kemarin muncul di pengadilan Vancouber untuk mengatur jadwal sidang ekstradisinya.
"Kasus kriminal terhadap Nyonya Meng didasarkan pada tuduhan yang tidak benar," kata juru bicaranya Benjamin Howes. BEnjamin menambahkan Meng Wanzhou akan mengajukan permohonan penundaan persidangan.
Meng Wanzhou yang merupakan putri dari Ren Zhengfei, pendiri Huawei, menuduh bahwa penangkapan dirinya bermotif politik. Dia menegaskan bahwa hak-haknya telah dilanggar.
Meng Wanzhou pada awalnya dimaksudkan untuk muncul dalam waktu singkat, namun para pembelanya menghabiskan beberapa jam untuk mengulangi keberatan terhadap penangkapan klien mereka pada Desember lalu di Vancouver.
Sementara itu, jaksa penuntut mengindikasikan bahwa mereka ingin mempercepat kasus ini.
Jadwal persidangan berikutnya terhadap Meng Wanzhou ditetapkan pada 23 September, sementara sidang ekstradisi resminya diharapkan akan dimulai pada Januari.
Hubungan antara Kanada dan China disandera krisis oleh penangkapan Meng Wanzhou, yang menjabat sebagai Direktur Keuangan Huawei dan besar kemungkinan menjadi pewaris perusahaan.
Washington ingin mengadili Meng Wanzhou atas tuduhan penipuan karena diduga melanggar sanksi Iran dan berbohong tentang hal itu kepada bank-bank AS. Di lain sisi, isu ini telah menjadi gangguan besar bagi Ottawa.
Pasca-penangkapan Meng Wanzhou, China menahan mantan diplomat Kanada Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor. Para pengamat melihat ini sebagai tindakan pembalasan.
Kovrig dicurigai melakukan tindakan memata-matai dan mencuri rahasia negara. Adapun Spavor dituduh memberi informasi intelijen kepada Kovrig.
Tidak sampai di situ saja. Dua warga Kanada lainnya yang dihukum karena perdagangan narkoba, divonis mati. Beijing belum lama ini memblokir pengiriman kanola dan babi dari Kanada yang bernilai miliaran dolar.
Kanada menuduh Beijing telah menahan Kovrig dan Spavor secara sewenang-wenang, menyebut vonis mati bagi Fen Wei dan Robert Schellenberg kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Terjebak di antara AS dan China
Baru-baru ini, Ottawa menekan Washington, yang juga terlibat perang dagang dengan Beijing, untuk meningkatkan tekanannya terkait warga Kanada yang ditahan di China.
"Kehidupan warga Kanada dipertaruhkan," kata seorang pejabat Kanada kepada CTV.
Perdana Menteri Justin Trudeau bersikeras bahwa kasus Meng Wanzhou akan ditangani oleh pengadilan dan tidak akan dipolitisasi.
Trudeau memecat duta besarnya untuk China pada Januari lalu atas komentarnya yang menyatakan bahwa Meng Wanzhou memiliki perlawanan kuat terhadap ekstradisi. Sang diplomat mengutip pernyataan Donald Trump yang menyebutkan bahwa Presiden AS itu mungkin akan berupaya agar tuduhan terhadap Meng Wanzhou dibatalkan dengan imbalan konsesi perdagangan dari China.
Pernyataan Trump itu, menurut kuasa hukum Meng Wanzhou, merupakan bukti bahwa kasus kliennya bermotivasi politik. Pengacara Meng Wanzhou turut membantah tuduhan bahwa perempuan itu melanggar sanksi Iran.
Meng Wanzhou bebas dengan jaminan pada pertengahan Desember di Vancouver, tempat dia memiliki dua lokasi tinggal. Namun, sejak saat itu pula dia diperintahkan untuk mengenakan gelang kaki elektronik dan menyerahkan paspornya.
Dia telah melayangkan tuntutan kepada pemerintah Kanada atas tuduhan melakukan pemenjaraan palsu dan pelanggaran hak lainnya.
Huawei sebenarnya juga menghadapi dakwaan terpisah di AS atas tuduhan pencurian teknologi. Dalam beberapa bulan terakhir, raksasa telekomunikasi China itu telah dihadapkan pada kampanye AS untuk memasukkannya ke daftar hitam atas tuduhan spionase. (AFP)